Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Kompas.com - 03/05/2024, 14:29 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PGN Tbk (PGAS) mengambil keputusan untuk melakukan kuota volume gas terhadap seluruh pelanggan demi realibilitas jaringan gas dan keselamatan jaringan gas yang high risk. Hal ini lantaran pasokan gas alami "natural decline".

Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menyampaikan bahwa saat ini kondisi beberapa produksi gas bumi terkontrak dengan PGN mengalami penurunan produksi karena berbagai kondisi yang ada di sisi hulu, mulai dari penurunan alamiah atau "natural decline" produksi sumur migas serta perbaikan dan perawatan sumur, baik yang berkala maupun yang tidak direncanakan.

“PGN berupaya untuk melayani kebutuhan pelanggan seoptimal mungkin. Tetapi dengan kondisi pasokan gas yang semakin menurun, maka kami sebagai penyalur gas di sisi hilir mengupayakan agar penyaluran gas bisa berkeadilan ke seluruh pelanggan," kata Rachmat melalui keterangannya, Jumat (3/5/2024).

"Kami menghindari agar upaya yang dilakukan tidak hanya untuk kepentingan satu atau dua sektor pelanggan saja dan mengorbankan seluruh kepentingan ke pelanggan,” lanjutnya.

Baca juga: SKK Migas Sebut Tambahan Produksi Gas Penting di Tengah Isu Transisi Energi

Keamanan jargas

Selain untuk penyaluran gas bumi yang merata, PGN juga memberikan perhatian khusus pada keamanan jaringan gas untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.

Jika tidak demikian, maka tanggung jawab dan risikonya akan lebih besar terhadap keseluruhan penyaluran gas bumi kepada seluruh pelanggan.

”Keberpihakan pada kepentingan pihak tertentu dan jaringan gas bumi yang tidak handal ini sangat kami hindari. Oleh karena itu, kami mohon bantuan dan kerja sama seluruh pelanggan untuk bisa mematuhi ketentuan yang ada untuk menjaga keselamatan penyaluran gas kepada seluruh pelanggan," lanjut Rachmat.

"Hal ini menjadi concern utama kami untuk penyaluran gas dapat berjalan secara safety dan reliabel,” imbuh Rachmat.

Selain itu, kepentingan-kepentingan pelanggan yang lain juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan volume sesuai dengan ketersediaan pasokan yang ada, yang saat ini pasokan gas sudah dalam posisi menurun.

“Kami tidak bisa hanya memprioritaskan salah satu atau beberapa pelanggan. Penyaluran energi berkeadilan ini bisa mendorong reabilitas rantai pasok maupun utilisasi gas bumi di sisi hilir domestik yang memiliki multiplier effect bagi perekonomian nasional,” katanya.

Baca juga: Produksi Gas Perlu Digenjot agar RI Tidak Jadi Net Importir di 2024

Pasokan gas bumi dan solusi LNG

Sesuai dengan seluruh informasi yang telah disampaikan kepada pelanggan, termasuk pada temu pelanggan yang telah dilakukan pada awal dan akhir Maret 2024 bersama jajaran manajemen PGN, maka kekurangan pasokan gas bumi saat ini, telah ditawarkan alternatif LNG sebagai substitusinya atau solusi paling feasible untuk pelanggan.

Volume yang disediakan mengikuti permintaan yang ada dari pelanggan dengan aspek komersial serta mengikuti regulasi penetapan harga yang telah dirumuskan dari regulator, termasuk dinamika kondisi harga energi global terkini.

“Oleh karena itu, penting untuk menjaga realibilitas layanan, menjaga keamanan jaringan gas bumi serta pemerataan penyaluran gas bumi ke seluruh pelanggan secara berkeadilan terhadap seluruh pasokan yang diterima PGN dari pemasok. Dari sisi hulu, regulator dan PGN selaku distributor berupaya melakukan yang terbaik untuk menyediakan volume gas bumi kepada konsumen domestik,” ujar Rachmat.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com