Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKK Migas Sebut Tambahan Produksi Gas Penting di Tengah Isu Transisi Energi

Kompas.com - 17/09/2023, 11:36 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan, tambahan produki gas di Indonesia, jadi penting di tengah isu transisi energi.

Tambahan produksi gas dapat menjadi kontribusi penting dalam upaya menuju energi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

"Peningkatan produksi gas ini juga membuka peluang untuk mengintegrasikan sumber energi bersih dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional," kata Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam keterangannya, Sabtu (17/9/2023).

Oleh sebab itu, SKK Migas mengapresiasi tambahan produksi gas Lapangan MAC yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Husky–CNOOC Madura Limited (HCML) di Selat Madura.

Baca juga: CNOOC: Produksi Lapangan Gas Selat Madura Jamin Pasokan Energi untuk Listrik dan Pupuk RI

Hasil awal produksi pada lapangan tersebut mencapai 13,5 MMSCFD (juta kaki kubik per hari), dan diperkirakan akan mencapai puncak produksi hingga 50 MMSCFD. Lapangan ini berproduksi mulai 5 September 2023.

"Tambahan produksi yang signifikan ini menjadi sangat penting, selain untuk pemenuhan target lifting nasional juga untuk menggerakkan roda ekonomi dan mendukung pertumbuhan industri domestik," kata Wahju.

General Manager HCML Kang An mengatakan, fasilitas produksi utama yang digunakan dalam proyek ini adalah Mobile Offshore Production Unit (MOPU) dengan kapasitas desain 60 MMSCFD.

Baca juga: PGN: Penggunaan Gas Bumi Bisa Menjawab Isu Buruknya Kualitas Udara

Lebih lanjut Kang An menjelaskan, bersama dengan proyek BD, MBH, dan MDA yang sudah berproduksi, Lapangan MAC akan berkontribusi pada total kapasitas produksi puncak harian sekitar 280 MMSCFD sesuai dengan rencana Plan of Development (POD) yang telah disetujui oleh pemerintah.

"Hal ini menandakan komitmen HCML dalam memasok gas secara reguler ke wilayah Jawa Timur, dengan tujuan mendukung sektor ketenagalistrikan dan industri pupuk di daerah tersebut," ujar Kang An.

Sebagai informasi, proyek 3M di Indonesia dioperasikan oleh HCML, yang memegang 100 persen kepemilikan kontrak di blok Selat Madura.

Sebagai mitra usaha patungan, CNOOC Southeast Asia Limited, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh CNOOC Limited, memegang 40% saham di HCML. Sedangkan Cenovus Energy Inc. memegang 40 persen saham melalui anak perusahaannya, dan Samudra memegang 20 persen saham.

Baca juga: Lapangan Gas Selat Madura Siap Beroperasi Kuartal II-2023

Gas bumi dalam transisi energi

Sebelumnya, anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengatakan keberadaan gas bumi memiliki peranan penting sebagai penopang transisi energi untuk mendukung penggunaan energi bersih.

Atas peran tersebut, tak heran jika saat ini gas bumi sedang berada dalam masa keemasannya. "Gas bumi memasuki masa keemasan atau golden age karena menjadi penopang dan tulang punggung bagi transisi energi,” ujar Saleh dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (21/5/2023).

Salah satu keunggulan gas bumi, lanjut Saleh, adalah memiliki kandungan emisi karbon yang lebih rendah ketimbang energi fosil lain.

Senada dengan Saleh, Corporate Secretary PT Perusahaan Listrik Negara atau (PLN) Energi Primer Indonesia Mamit Setiawan menyepakati bahwa gas bumi adalah kendaraan utama untuk menuju transisi energi.

"Pembangkit yang energinya bersumber dari gas bumi dikategorikan sebagai energi bersih," jelas Mamit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com