Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Kompas.com - 06/05/2024, 14:24 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk menyalurkan gas bumi sampai dengan 9.49 BBTUD kepada PT Freeport Indonesia sektor smelter tembaga. Hal ini dilakukan sebagai upaya perusahaan mengoptimasi layanan gas bumi untuk mendukung program hilirisasi.

Penyaluran gas bumi ke PT Freeport Indonesia ini merupakan kontrak jangka panjang yang diikat dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). PJBG ditandatangani oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Clayton Allen Wenas.

“Subholding Gas pada prinsipnya selalu mendukung langkah Pemerintah guna mendukung kemajuan industri nasional. Kerja sama ini punya arti penting bagi kami karena PT Freeport Indonesia merupakan konsumen dengan penyerapan gas yang besar," ujar Rosa melalui keterangannya, Senin (6/5/2024).

Baca juga: Pertagas Ubah Fokus Bisnis, dari Penyaluran Gas Bumi ke Penyedia Infrastruktur Energi

Menurut Rosa, nilai lebih gas bumi yang lebih efisien dan ramah lingkungan, dapat mendukung PT Freeport Indonesia dalam menerapkan teknologi hemat energi serta wujud sinergi bersama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.

Ia menambahkan, PGN yakin pemanfaatan gas bumi akan terus meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat untuk mulai beralih ke gas bumi sebagai energi transisi yang lebih ramah lingkungan. Hal ini juga untuk mendukung komitmen Pemerintah yang mencanangkan Net Zero Emission pada 2060.

Untuk Freeport, Gas bumi yang tersalur nanti akan diperuntukkan pada sektor smelter, acid plant dan PMR.

"Kami mengharapkan PGN dapat menjaga sustainability dan kehandalan pasokan gas bumi untuk mendukung produksi dan program hilirisasi tambah pemerintah,” ujar Clayton.

Baca juga: Gunakan Gas Bumi PGN, 99 Tenant dan 600 Tungku Mal Kota Kasablanka Kompetitif Layani Pengunjung

Sebagai informasi, smelter tembaga PT Freeport Indonesia yang dibangun di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur akan mulai beroperasi pada Juni 2024.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, proses pembangunan smelter tersebut telah mencapai 94 persen dan ditargetkan akan rampung pada Mei 2024. Meskipun akan beroperasi pada Juni 2024, tapi smelter tersebut belum akan berproduksi.

Ia menambahkan, mula-mula smelter ini akan mulai beroperasi pada kemampuan 50 persen dan tumbuh sampai akhir tahun di kapasitas 100 persen. Adapun, kapasitas produksi 50 persen berkisar antara 850.000 ton. Smelter Freeport di Gresik sendiri memiliki kapasitas penuh sebanyak 1,7 juta ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com