Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Riset INDEF: Shopee Jadi Platform Pilihan UMKM untuk Jualan Online

Kompas.com - 29/01/2024, 07:57 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bertajuk “Peran Platform Digital Terhadap Pengembangan UMKM di Indonesia” menemukan bahwa sebanyak 34,25 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memilih aplikasi digital, seperti e-commerce dan media sosial (medsos), sebagai tempat utama untuk berjualan secara online.

Pada riset tersebut, sebanyak 50 persen UMKM atau lebih dari setengah total responden memilih Shopee sebagai platform utama yang mereka gunakan untuk berjualan online dalam satu tahun terakhir. 

Selain aplikasi e-commerce, pelaku UMKM juga aktif menggunakan medsos, seperti Facebook Marketplace dan Instagram Marketplace, sebagai platform berjualan online.

Digitalisasi UMKM pun mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Tanah Air. Hal ini tampak dari pertumbuhan positif ekonomi digital Indonesia dari tahun ke tahun.

Baca juga: Ramai soal Shopee High-End Brands, Apa Fungsinya?

Google, Temasek, dan Bain memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi 109 miliar dollar Amerika Serikat (AS) pada 2025. 

Bahkan, pada 2030, ekonomi digital Indonesia diperkirakan menyentuh angka 210-360 miliar dollar AS.

Pertumbuhan tersebut tak lepas dari tingginya nilai transaksi sektor e-commerce sebagai kontributor utama dalam ekosistem ekonomi digital Tanah Air. 

Kehadiran platform e-commerce juga dinilai telah membuka banyak peluang bagi pelaku UMKM untuk semakin mengembangkan bisnisnya secara online.

Baca juga: Belanja Fesyen Premium Karya Desainer Ternama Kini Bisa di Shopee

Selain aplikasi e-commerce Shopee, aplikasi medsos, seperti Facebook Marketplace (33,46 persen), Instagram Shop (28,74 persen), dan TikTok Shop (20,87 persen), menempati posisi kedua hingga keempat secara berurutan sebagai tempat berjualan online yang paling banyak digunakan oleh pelaku UMKM selama satu tahun terakhir. 

Facebook dan Instagram memungkinkan para penggunanya melakukan pemasaran bisnis melalui berbagai fitur, seperti Feed, Story, maupun Marketplace/Shop.

Riset INDEF juga menganalisis tempat berjualan online yang “paling sering digunakan”. Berdasarkan hasil riset tersebut, Shopee konsisten menempati posisi pertama sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan oleh para pelaku UMKM dengan capaian sebesar 36,22 persen.

Riset INDEF menganalisis tempat berjualan online yang ?paling sering digunakan?. Berdasarkan hasil riset tersebut, Shopee konsisten menempati posisi pertama sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan oleh para pelaku UMKM dengan persentase sebesar 36,22 persen.Dok. INDEF Riset INDEF menganalisis tempat berjualan online yang ?paling sering digunakan?. Berdasarkan hasil riset tersebut, Shopee konsisten menempati posisi pertama sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan oleh para pelaku UMKM dengan persentase sebesar 36,22 persen.

Kemudian, diikuti Facebook Marketplace (18,50 persen) dan online food delivery (16,93 persen), seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood.

Baca juga: Didiet Maulana dan Tex Saverio Jadi Penjual di Shopee, Kok Bisa?

Merujuk pada hasil riset INDEF, pelaku UMKM memiliki tiga alasan utama mengapa mereka menerapkan digitalisasi dalam bisnisnya.

Tiga alasan utama tersebut meliputi kepraktisan dalam berjualan secara online (79,13 persen), eksposur atau traffic yang lebih luas (72,83 persen), dan potensi pertumbuhan bisnis yang lebih cepat (69,69 persen).

Peneliti Center of Digital Economy and SMEs INDEF Izzudin Farras mengatakan, terlepas dari pertumbuhan tersebut, keterampilan digital tetap menjadi tantangan bagi UMKM untuk bisa masuk dalam digitalisasi. 

“Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pelaku UMKM untuk menghadapi persaingan bisnis adalah dengan mengikuti program edukasi atau pelatihan UMKM yang diadakan oleh berbagai platform e-commerce,” jelasnya.

Baca juga: Kampanye Belanja Shopee 2.2 Hadirkan Promo Menarik dan Pengalaman Belanja Baru untuk Semua Tipe Pembeli

Berdasarkan riset tersebut, beberapa tantangan utama bagi pelaku UMKM dalam memasuki ekosistem digital adalah ketatnya persaingan antar pelaku usaha dalam platform digital (96,46 persen) dan kurangnya keterampilan tenaga kerja dalam penggunaan platform digital (83,46 persen).

Meski demikian, Izzudin juga mengatakan bahwa kini sudah semakin banyak pelaku UMKM yang sadar akan pentingnya penggunaan platform digital dan dampak positif digitalisasi dalam bisnis mereka. 

“Para pelaku UMKM diharapkan dapat terus melakukan inovasi dari segi produk, layanan hingga strategi untuk menggaet pelanggan di tengah persaingan bisnis online yang semakin ketat,” terangnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com