Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Genjot Realisasi Investasi, Banten Tawarkan Potensi yang Dapat Dikembangkan pada Investor

Kompas.com - 12/03/2024, 13:21 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik IndonesiaI menunjukkan bahwa Provinsi Banten sukses meraup investasi senilai Rp 103,85 triliun atau naik sebesar 29,46 persenpada periode 2023 dibandingkan realisasi pada 2022 dengan nilai Rp 80,22 triliun.

Data tersebut memperlihatkan bahwa capaian realisasi investasi di provinsi paling barat Pulau Jawa tersebut meningkat signifikan selama 2023.

Adapun keberhasilan itu melampaui target Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026 Provinsi Banten.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menargetkan investasi yang masuk sebesar Rp 60 triliun pada 2023. Sedangkan Pemerintah Pusat memberikan target investasi sebesar Rp 82,97 triliun.

Baca juga: Dorong Pengembangan UMKM, Pemprov Banten Resmikan Pusat Layanan Usaha Terpadu

“Meningkatnya realisasi investasi menjadi indikator kondusifnya iklim investasi di Banten. Beberapa faktor turut mendukung investasi terus bertumbuh, antara lain percepatan pembangunan infrastruktur, transportasi, kemudahan layanan perizinan, dan tersedianya kawasan industri,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten Virgojanti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (12/3/2024).

Hal tersebut juga, kata Virgojanti, yang menjadi concern evaluasi Pemprov Banten untuk tetap berupaya memacu peningkatan investasi pada tahun berikutnya.

Demi menggenjot realisasi investasi, Pemprov Banten juga telah menawarkan beberapa potensi yang dapat dikembangkan.

Hal tersebut di antaranya, pengembangan Taman Hutan Raya (Tahura Banten), Sport Centre Banten, Bendungan Sindangheula dan Karian.

Menilik potensi yang dapat dikembangkan

Untuk diketahui, Tahura Banten berlokasi di Kecamatan Sukarame, Kabupaten Pandeglang. Surga tersembunyi di ujung barat Pulau Jawa ini menawarkan keindahan alam yang memukau dan peluang investasi yang menjanjikan.

Keanekaragaman hayati, panorama alam yang asri, dan aksesibilitas yang mudah menjadikan Tahura Banten sebagai destinasi menarik bagi para pencinta alam, sekaligus investor dan pelaku usaha.

Tahura memiliki luas sekitar 5-6 hektare, Tempat ini merupakan rumah bagi aneka flora dan fauna, termasuk yang masuk kategori langka dan dilindungi.

Baca juga: Veloz Community Lakukan Penanaman Pohon di Tahura Banten

Hutan hujan tropis yang rimbun, air terjun yang menawan, dan panorama Gunung Aseupan yang menjulang tinggi menghadirkan pengalaman alam yang tak terlupakan di sana.

Pengembangan obyek wisata Tahura meliputi wahana water glass slide, glamping, hike path, aviary park, amphiteatre, gondola, dan seluruh fasilitas wisata penunjang lainnya. Adapun nilai belanja modal atau capital expenditure yang dibutuhkan untuk pembangunannya adalah Rp 206,49 miliar. Jika rampung dan beroperasi, Tahura diproyeksikan bakal menarik 3 juta wisatawan domestik dan 4.000 wisatawan mancanegara pada 2027.

Peluang investasi lainnya yang tak kalah menarik adalah Sport Centre Banten. Sebagai provinsi yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Banten menawarkan kawasan Sport Centre Banten sebagai potensi yang menjanjikan di sektor akomodasi kegiatan olahraga.

Di kawasan seluas 630.389 meter persegi tersebut, terdapat Banten International Stadium (BIS) berkapasitas 38.000 penonton. Pembangunannya kini telah rampung sehingga ditargetkan menjadi ikon baru Banten dan magnet bagi para investor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com