Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 21/05/2024, 20:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - E-mail atau surat elektronik (surel) adalah bagian penting dalam kehidupan profesional sebagai salah satu cara berkomunikasi. Selain mengetahui aturan etiket sehari-hari, keterampilan e-mail juga penting.

Etika e-mail adalah kumpulan kebiasaan sopan dan aturan tak terucapkan yang membantu kita berkomunikasi secara digital dengan nada yang efisien dan profesional.

Karena Anda menggunakan e-mail sepanjang waktu, Anda mungkin berpikir Anda sudah memahaminya. Namun, aturan etiket e-mail bisa sangat khusus dan berubah dengan cepat.

Baca juga: Cara Ganti Alamat E-mail Akun LinkAja

Ilustrasi e-mail.UNSPLASH/STEPHEN PHILLIPS-HOSTREVIEWS.CO.UK Ilustrasi e-mail.

“E-mail Anda sering kali merupakan yang terbaik dan terkadang satu-satunya yang menunjukkan kualitas keterampilan komunikasi Anda,” kata pakar etiket teknologi Michele L Olivier, CEO O&H Consulting dikutip dari Reader's Digest, Selasa (21/5/2024).

“Etiket e-mail yang baik akan memberikan kesan yang baik pada orang lain, merupakan keterampilan kerja yang penting dan mengurangi kecemasan terhadap kotak masuk bagi pengirim dan penerima," ujar dia.

Selain itu, etiket e-mail yang baik tidak hanya mencakup aspek sosial, budaya, dan profesional, tetapi juga mencakup beberapa aturan teknologi yang unik, ungkap Toni Dupree, CEO Etiquette & Style by Dupree.

Berikut beberapa etika e-mail profesional yang perlu Anda ketahui.

Baca juga: 5 Tips dan Contoh E-mail Menolak Tawaran Kerja dengan Sopan

1. Gunakan nama di alamat e-mail profesional Anda

Alamat e-mail digunakan untuk segala hal, mulai dari membuat janji dengan dokter hingga melamar pekerjaan, sehingga orang dewasa memerlukan alamat e-mail yang normal dan mudah dipahami.

Tetap gunakan kombinasi nama Anda dan beberapa nomor saat membuat akun e-mail.

2. Pisahkan e-mail profesional dan pribadi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com