Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SRC Himpun 250.000 Toko Kelontong Sepanjang Kuartal I 2024

Kompas.com - 28/05/2024, 18:52 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampoerna Retail Community (SRC) jaringan toko kelontong binaan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melaporkan telah menghimpun sebanyak 250.000 toko kelontong di Indonesia sepanjang kuartal I 2024.

Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Utama PT SRC Indonesia Sembilan, Romulus Sutanto dalam acara media talkshow "Bersama SRC 16 tahun konsisten melangkah jadi lebih baik" di Soehanna Hall, The Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan.

Romolus merincikan jumlah di atas tergabung dalam 8.200 paguyuban dan bermitra dengan lebih dari 6.300 toko grosir yang tergabung bersama Mitra SRC.

Baca juga: Cerita Toko Kelontong Binaan SRC, Sebulan Raup Omzet hingga Rp 15 Juta

Ilustrasi toko Sampoerna Retail Community (SRC).SHUTTERSTOCK/ARIES HENDRICK APRIYANTO Ilustrasi toko Sampoerna Retail Community (SRC).

"Dari tahun 2008 SRC mulai baru ada 57 toko dan lokasinya hanya di kota Medan. Hingga saat ini sudah ada 250.000 toko SRC yang tersebar di 38 provinsi di indonesia dan bermitra dengan lebih dari 6.300 toko grosir yang gabung bersama SRC," kata Romi, sapaan akrabnya di lokasi, Senin (27/5/2024).

Romi juga menegaskan bahwa SRC telah memberikan dampak nyata bagi para pemilik toko dan masyarakat Indonesia. Romi bilang bahwa para pemilik Toko SRC merasakan kenaikan omzet hingga 42 persen setelah bergabung menjadi Toko SRC.

"Kontribusi omzet toko SRC terhadap perekonomian nasional sebesar Rp 236 triliun. Angka itu setara dengan 11,36 persen Produk Domestik Bruto (PDB) ritel nasional," sambungnya.

Romi melanjutkan bahwa ada dampak besar selain kenaikan omzet yang diarasakan para pemilik toko kelontong yakni ada dalam aspek pengembangan usaha dari pada SRC itu sendiri.

Baca juga: 15 Tahun Dukung UMKM, Jumlah Toko yang Gabung SRC Lebih dari 243.000

Kemudian, aspek relasional dengan komunitas di sekitarnya. Karena SRC di area-area tergabung dalam sebuah paguyuban UMKM.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com