JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan teknologi pelacak GPS tracking di kendaraan roda dua (motor) semakin berkembang, terutama untuk fungsi komersial. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan keamanan dan pemantauan kendaraan untuk keperluan bisnis seperti pengiriman dan ojek online menjadi sangat penting.
Alamsyah Cheung, CEO PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF), perusahaan pemilik GPS tracker Fox Logger mengatakan, saat ini untuk GPS tracking kendaraan roda dua, fungsi komersial menjadi kebutuhan primer, sementara fungsi konsumen masih sekunder.
Dengan konfigurasi seperti itu, Fox Logger saat ini lebih fokus menyasar pasar komersial, terutama untuk segmen pengiriman dan ojek.
Ia juga menyoroti peningkatan signifikan di segmen motor matik. Mengacu data penjualan motor 2023, penjualan sepeda motor di Indonesia mencapai 6,24 juta unit, dengan segmen motor matik mendominasi pasar.
Baca juga: Resmi Melantai di Bursa, Berikut Pergerakan Harga Saham IOTF dan KOCI
Motor matic menyumbang sekitar 89,73 persen dari total penjualan sepeda motor di Indonesia, yang menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Motor matik lebih diminati karena kemudahan pengoperasian dan biaya perawatan yang lebih rendah akibat jumlah kombinasi suku cadang yang lebih sedikit dibanding motor manual," ujar Alamsyah melalui keterangannya, Rabu (5/6/2024).
"Kami melihat potensi besar di pasar ini karena fungsi komersial dari motor sebagai kurir dan ojek sangat membutuhkan teknologi dari Fox Logger. Dan teknologi kami tersebut bisa yang bisa didapatkan hanya dengan biaya yang sangat ekonomis yaitu Rp 265.000," tambahnya.
Baca juga: Emiten GPS PT Sumber Sinergi Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI
Selanjutya, Alamsyah menyebutkan pihaknya melihat pasar kendaraan roda dua memiliki peluang yang lebih besar dibandingkan roda empat di Indonesia.
Sebab, roda dua menjadi kebutuhan dasar masyarakat Indonesia saat ini karena pertimbangan efisiensi waktu dan biaya perawatan serta pajak yang jauh lebih murah.
Ia berharap, pertumbuhan ekonomi di kalangan masyarakat kelas menengah bawah yang semakin besar juga mendorong penjualan motor, yang secara langsung meningkatkan permintaan akan solusi GPS tracking dari Fox Logger.
Baca juga: Daftar Emiten yang Bakal Bagi-bagi Dividen pada Juni 2024
Sebagai informasi, IOTF resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Oktober 2023. Perseroan meraup pendanaan Rp 110 miliar untuk mengembangkan bisnis GPS tracker.
Pada kuartal I-2024, penjualan IOTF turun 6,12 persen secara year-on-year (YoY) menjadi Rp 15,13 miliar dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp 16,12 miliar.
Sementara itu, laba bersih perseroan tergerus 45,5 persen YoY menjadi Rp 305,69 juta, dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp 560,95 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.