Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumen Indonesia Dinilai Makin Prioritaskan "Value" Produk ketimbang Harga

Kompas.com - 18/06/2024, 13:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumen Indonesia menunjukkan pergeseran dalam perilaku pembelian, dengan memprioritaskan "value" dibandingkan harga. Konsumen Indonesia juga semakin tertarik pada produk-produk di segmen menengah dan premium yang menawarkan rasio harga dan manfaat yang rasional.

Dengan demikian, peluang pasar produk tech and durable atau produk T&D (produk teknologi dan produk dengan daya tahan di atas 3 tahun) di Indonesia masih sangat besar, terutama jika dibandingkan dengan tren global.

Hal itu tertuang dalam riset pasar produk T&D oleh GfK Indonesia – An NielsenIQ (NIQ) Company. "Terlepas dari kondisi pasca-pandemi dan perubahan perilaku konsumen, para pelaku industri T&D harus aktif mencari cara bertumbuh (di Indonesia),” ujar Adrie Suhadi, Managing Director NIQ dan GfK Indonesia, melalui keterangannya, Selasa (18/6/2024).

Alasan RI jadi pasar menjanjikan bagi produk T&D, menurut GfK, pertama, karena perekonomian Indonesia terbilang stabil dan diproyeksikan akan menghasilkan PDB terbesar ke-4 di dunia sebesar 10,5 triliun dollar AS pada tahun 2050, setelah China, Amerika Serikat, dan India.

Kemudian, Indonesia memiliki populasi yang sangat besar dan kelas menengah yang tumbuh pesat sehingga mendorong aktivitas ekonomi yang menciptakan pasar domestik yang signifikan.

Lalu, Indonesia juga punya sumber daya alam, termasuk minyak, gas, mineral, dan tanah yang subur, dapat dimanfaatkan untuk lebih memajukan pembangunan perekonomian di masa depan.

Baca juga: Simak 5 Tips Bisnis Pelaku Usaha dengan Riset Pasar

Pergeseran selera konsumen

Menurut GfK, meskipun nilai penjualan T&D secara keseluruhan di Indonesia mengalami penurunan sebesar 12,4 persen pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya akibat sebagian besar pembelian konsumen sudah terjadi hingga tahun 2022, didorong oleh pandemi, GfK mengidentifikasi tren pasar dan konsumen yang dapat menjadi jalan menuju kesuksesan di tahun 2024 dan ke depannya.

Tren tersebut meliputi peningkatan minat konsumen terhadap produk premium dan konsumen mengharapkan pengalaman berbelanja yang menyenangkan.

Kategori Technical Consumer Goods mengalami peningkatan
Meskipun kategori Technical Consumer Goods (TCG) berkontribusi pada penyesuaian pasar T&D secara keseluruhan pada tahun 2023, tanda-tanda pemulihan yang positif mulai terlihat.

Laporan POS Retail Audit GfK menunjukkan tren positif menuju stabilisasi sepanjang tahun 2023, dengan sebagian besar kelompok produk dalam TCG mengalami peningkatan kuartalan yang konsisten. Momentum ini memuncak pada lonjakan pertumbuhan yang tinggi selama kuartal terakhir 2023.

Lintasan positif ini berlaku untuk berbagai segmen produk, termasuk telekomunikasi, IT & perkantoran, consumer electronics (CE), foto, major domestic appliance (MDA), dan small domestic appliances (SDA).

Baca juga: Industri Mebel Perlu Terus Berinovasi Mengikuti Selera Konsumen

Sektor komponen otomotif berkembang pesat. Kategori otomotif melampaui tren secara keseluruhan, mencapai pertumbuhan tahunan yang mengesankan sebesar 17,6 persen pada tahun 2023.

Kategori otomotif mengalami pertumbuhan yang sehat selama tahun 2023 di mana semua kelompok produk dari kategori otomotif (baterai mobil dan motor, ban mobil dan motor, oli mobil dan motor, dan oli gigi transmisi) tumbuh setiap tahunnya.

Keberhasilan ini mencerminkan pertumbuhan jumlah kendaraan yang terdaftar di Indonesia, seiring dengan kebutuhan perawatan rutin untuk semua jenis kendaraan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com