Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemkab Pati Dorong Pembangunan Kolam Tambat Kapal Senilai Rp 50 Miliar

Keberadaan kolam tambat kapal tersebut dinilai dapat mengatasi dampak penumpukan kapal nelayan di alur Sungai Juwana, terutama di aliran dekat Pelabuhan Niaga, Pusat Pendaratan Ikan (PPI).

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, Sujono, mengatakan, bersandarnya kapal-kapal nelayan tersebut biasanya guna mempersiapkan perbekalan sebelum melaut setelah melelang ikan hasil tangkapannya.

Kolam tambat kapal diharapkan menjadi salah satu lokasi yang representatif untuk peningkatan sektor kelautan dan perikanan.

Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, jumlah kapal motor besar di Kabupaten Pati sebanyak 748 unit, kapal motor tempel sebanyak 1.374 unit.

Produksi perikanan tangkap laut di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, selama 2016 tercatat sebanyak 27,65 juta kilogram atau naik dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 27,04 juta kilogram.

Nilai transaksi penjualan selama tahun 2016 mencapai Rp 239,54 miliar, sedangkan pada tahun 2015 Rp 231,73 miliar.

(Baca: Belasan Kapal Terbakar, Bupati Pati Minta Perbaikan Kapal di Bengkel)

"Penumpukan kapal juga menjadi faktor penyebab terjadinya banjir karena aliran air dari hulu menuju muara sungai tidak lancar. Kolam tambat kapal juga untuk mendorong mobilisasi perekonomian nelayan," kata Sujono kepada KOMPAS.com, Senin (17/7/2017).

Dijelaskan Sujono, kolam tambat kapal yang dimaksud berfasilitas dock kapal atau galangan kapal, tempat parkir kapal hingga industri sektor kelautan dan perikanan.

Lokasi kolam tambat kapal, katanya, tentunya mudah dijangkau kendaraan pemadam kebakaran untuk mengantisipasi adanya kebakaran.

"Anggarannya Rp 50 miliar dengan luas 10 hektar. Tahun 2015 pembebasan lahan dan saat ini sudah mulai pengurukan dan perbaikan jalan?. Lokasi tambat kapal selama ini susah diakses damkar sehingga kalau ada kebakaran menyulitkan petugas. Kolam Tambat Kapal di Juwana inilah solusinya," pungkas Sujono.

Sebagaimana diketahui, dua kali insiden kebakaran kapal terjadi di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah dalam kurun sebulan lebih.

Terakhir kebakaran hebat terjadi di alur sungai Silugonggo, Desa Bakaran, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (15/7/2017).

Kebakaran di utara pulau seprapat itu telah meluluhlantahkan belasan kapal berukuran di bawah 100 Gross Ton (GT) tersebut.

Tiga orang diketahui mengalami luka bakar serius. Kerugian mencapai miliaran rupiah.

Kendaraan damkar tidak bisa menuju lokasi kebakaran karena tidak ada akses jalan. warga dan petugas terpaksa menghentikan upaya pemadaman manual yang dilakukan karena dikhawatirkan terjadi ledakan.

Mereka pun akhirnya hanya bisa memantau material kapal ludes dengan sendirinya. Kebakaran yang terjadi pada Sabtu (15/7/2017) siang itu berangsur padam pada Minggu (16/7/2017).

https://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/07/17/192812626/pemkab-pati-dorong-pembangunan-kolam-tambat-kapal-senilai-rp-50

Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke