Menteri Risetdikti Mohamad Nasir menjelaskan, jumlah tersebut terus meningkat dari tahun 2015 lalu yang hanya 52 startup. Dia merinci, startup yang masuk dalam radar Kemristekdikti tersebut tidak seluruhnya siap untuk memasuki dunia industri.
"Jadi dari 1.307 itu kalau dipisahkan ada yang calon startup atau yang sudah startup artinya dia sudah masuk industri, yang calon startup ada 558 sementara yang sudah masuk kategori startup ada 749," ujar Nasir di Jakarta, Jumat (4/4/2019).
Kemristekdikti sendiri saat ini telah menelurkan 32 tenant mature dari program Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT). Nilai komersialitas dari startup yang masuk dalam kategori tenant mature tersebut melonjak tajam dengan rata-rata nilai valuasi omzet sekitar 475 persen dari suntikan permodalan awal yang diberikan pemerintah.
"32 startup itu sudah madniri dan dari total itu anggarannya Rp 13,4 miliar keseluruhan sekarang valuasi omsetnya sudah mencapai Rp 61,3 miliar jika dibandingkan dari 2015," ujar Direktur Peusahaan Pemula Berbasis Teknologi Kemristekdikti Retno Sumekar pada kesempatan yang sama.
Retno menambahkan, dari 558 perusahaan rintisan yang saat ini masih berstatus sebagai calon startup akan dibina dan didorong sehingga memiliki produk yang semakin relevan dengan kebutuhan industri dan pasar.
Sehingga setidaknya, dari 558 tersebut bisa naik kelas menjadi startup.
"Untuk bisa scale up itu omzetnya di atas Rp 1 miliar, jadi kita melihat kalau sudah Rp 1 miliar, pasarnya sudah masif, itu yang kita coba," ujar Retno.
https://money.kompas.com/read/2019/04/05/165450126/dalam-3-tahun-indonesia-telurkan-1307-startup
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan