Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kebutuhan Uang Tunai selama Ramadhan dan Lebaran Capai Rp 217,1 Triliun

Deputi Gubernur BI Ros­maya Hadi, mengatakan, jika secara histori rata-rata dalam lima tahun kenaikannya sebesar 13,5 persen.

"Khusus untuk 2019 ini, meningkatnya adalah 13,5 persen. Jadi sekarang secara nasional itu kebutuhan akan uang tunai sebesar Rp 217, 1 triliun," katanya dalam jumpa pers di Gedung BI, Jakarta , Jumat (10/5/2019).

Ros­maya menjelaskan, besarnya kebutuhan uang tunai tahun ini karena disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk antisipasi kebijakan pemerintah.

Yaitu durasi atau rentang waktu libur yang telah ditetapkan selama sepukuh hari, kenaikan gaji, dan tunjangan Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Kemudian UMR ketenagakerjaan dan pelaksanaan Pemilu yang dilakukan di periode Ramadhan. Ini yang men-triger naik 13,5 persen tadi," ungkapnya.

Dia menururkan, BI telah membagi zona wilayah sebaran kebutuhan uang tunai denga jumlah besaran yang beragam. Yaitu wilayah Pulau Jawa, non Jabodetabek sebesar 38,7 persen atau sebasar 84 triliun. Sedangkan Jabodetabek adalah 23,7 persen atau 51,5 triliun.

"Pulau Sumatera sebesar 19 persen atuu 41,2 triliun. Sedangkan kawasan timur Indonesia adalah 18,6 persen atau 40,4 triliun," sebutnya.

Ia mengatakan, pelayuluran atau penukaran uang tanai ini akan dilakan lewat beberpa pintu. Mulai dari BI, Perbankan, Kas Titipan, maupun Kas Keliling.

https://money.kompas.com/read/2019/05/10/163300226/kebutuhan-uang-tunai-selama-ramadhan-dan-lebaran-capai-rp-217-1-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke