Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melantai di Bursa, Saham Uber Terus Merosot

NEW YORK, KOMPAS.com - Saham perusahaan teknologi penyedia aplikasi transportasi Uber Technologies Inc terus merosot setelah dicatatkan di bursa New York Stock Exchange (NYSE). Pada perdagangan Senin (13/5/2019) waktu setempat, saham Uber anjlok hampir 20 persen di bawah harga pada pencatatan umum perdana atau initial public offering (IPO).

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (14/5/2019), setelah ditutup melemah 7,6 persen pada hari pertama perdagangannya di bursa pada Jumat (10/5/2019) lalu, saham Uber ambrol 13 persen pada perdagangan Senin. Kemudian, saham Uber ditutup melemah 11 persen pada level 37,10 dollar AS.

Adapun pada saat IPO, harga saham Uber mencapai 45 dollar AS.

"Dari perspektif saham, apabila (harga saham Uber) menembus level 35 dollar AS, ini adalah saat di mana (saham Uber) lebih mengkhawatirkan," jelas Daniel Ives, analis di Wedbush.

Ives mengungkapkan, saat ini saham Uber cenderung bearish dan tidak ada yang bisa menghentikan pelemahannya lantaran sentimen yang ada. Ia juga menyatakan bahwa saham pesaing Uber, yakni Lyft Inc, juga melemah 7,3 persen.

Meski masih ada banyak pandangan skeptis terkait bisnis ride-hailing dan ekonomi ride-sharing semacam Uber, namun aksi jual di pasar saham lebih disebabkan karena peningkatan ketegangan perang dagang AS dan China. Kondisi ini memberatkan valuasi Uber maupun Lyft.

"Uber dan Lyft terjebak dalam badai terkait perang dagang dengan China, dikombinasikan dengan kekhawatiran tentang tidak adanya laba, dan perselisihan antara bearish dengan bullish," ujar Ives.

Apabila harga saham Uber merosot ke 35 dollar AS, maka artinya ada pemangkasan lebih dari 22 persen terhadap harga pada saat IPO, yakni 45 dollar AS. Menurut data Bloomberg, valuasi saham Uber yang diperdagangkan di lantai bursa pada Senin mencapai 2,8 miliar dollar AS, berada di bawah raksasa-raksasa teknologi seperti Apple, Amazon, Microsft, dan Facebook.

https://money.kompas.com/read/2019/05/14/133500526/melantai-di-bursa-saham-uber-terus-merosot-

Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 27 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 27 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Work Smart
Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

Whats New
Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Whats New
Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Whats New
Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Whats New
IHSG Diperkirakan Sentuh 'All Time High' Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Sentuh "All Time High" Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Whats New
Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan 'Skincare', Ada 'Cashback' 100 Persen

Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan "Skincare", Ada "Cashback" 100 Persen

Spend Smart
[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Whats New
Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke