Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mau Investasi Emas? Simak Dulu Ini

Ragam investasi yang umum dilakukan adalah emas, valas, reksa dana hingga saham. Lalu apa yang cocok bagi Anda ?

Bagi Anda yang berkarakter konvensional, investasi emas sangat cocok karena fisik dan nilai yang cendering tidak berubah.

Emas merupakan bentuk logam mulia yang disebut juga dengan safe heaven, yakni tempat tujuan investasi yang relatif aman saat instrumen investasi lainnya bergejolak.

Ekonom Indef Bhima Yudhistira menyebutkan, emas memiliki tingkat return atau imbal balik yang cenderung lebih tinggi dari investasi lainnnya.

Mengingat saat ini ekonomi dunia sedang dalam resesi global, investasi yang paling sesuai adalah investasi yang aman.

“Jadi, perubahan dinamika ekonomi harus disertai dengan perubahan investasi. Kekhawatiran resesi global membuat investor harus memiliki strategi investasi. Investasi yang tahan adalah bentuk safe heaven yang rata-rata 20,9 persen naiknya,” ungkap Bhima di acara peluncuran emas ‘Waris’ oleh PT Sampoerna Gold, di Sampoerna Strategic Square, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019).

Bhima menyebutkan bahwa beberapa investasi memiliki imbal hasil yang berbeda pula, misalkan saham memiliki imbal hasil rata-rata 5 persen per tahun, deposito 6 persen sampai 7 persen per tahun, valas 5,41 persen per tahun.

“Jika dibandingkan, logam mulia memiliki return paling tinggi dan berlaku cukup lama,” ungkap Bhima.


Bank Dunia dan IMF memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 diproyeksikan tumbuh 5,1 persen sampai dengan 5,2 persen. Sehingga lanjut dia, investasi yang paling menjanjikan adalah emas dengan return yang cukup tinggi.

“Saat itu investasi emas masih menarik. Kalau dalam setahun (diproyeksikan) bisa naik 21 persen, berarti tahun depan bisa naik 25 persen sampai 28 persen,” kata Bhima.

Sementara itu,  Loemongga Haoemasan, seorang model tanah air mengaku bahwa dirinya lebih memilih berinvestasi emas karena dinilai lebih aman. Menurut dia, dirinya merupakan investor yang konvensional, sehingga cenderung menyimpan investasi dalam jangka waktu lama.

“Secara kultur, orang Indonesia itu kan selalu tahu bahwa emas itu aman. Saya cukup konvensional di mana saya menyimpan emas relatif bertahun-tahun karena stabil. Dan secara jangka panjang tidak termakan inflasi dan harga return-nya tidak terlalu jauh,” sebut dia,

https://money.kompas.com/read/2019/11/12/113900126/mau-investasi-emas-simak-dulu-ini

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke