NEW YORK, KOMPAS.com - Anda tentu ingin memiliki masa depan keuangan yang cerah. Agar cita-cita ini terwujud, Anda harus memastikan bahwa Anda mengelola, menumbuhkan, dan memproteksi uang dengan baik.
Dilansir dari CNBC, Selasa (3/12/2019), untuk mewujudkan masa depan keuangan yang cerah, Anda harus pikirkan kesehatan finansial sebagai bagian dari kesejahteraan secara keseluruhan.
"Riset menunjukkan bahwa kekhawatiran finansial dapat menyebabkan banyak stres dan kita tahu stres dapat berdampak pada tubuh Anda," kata perencana keuangan bersertifikat Lazetta Rainey Braxton.
Braxton menyebut, merasa percaya diri tentang keuangan dan mengendalikan bagaimana Anda belanja dapat membantu mengubah cara Anda berpikir tentang uang secara keseluruhan.
Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mewujudkan masa depan keuangan yang cerah.
1. Susun anggaran
Tahap awal, susunlah anggaran. Artinya, lacak sumber penghasilan Anda, termasuk gaji.
Selain itu, susun daftar pengeluaran Anda. Komponen lainnya adalah tabungan.
Dari tiga komponen tersebut, yakni pemasukan, pengeluaran, dan tabungan, Anda bisa menentukan pos-pos mana yang bisa dipangkas.
2. Siapkan dana darurat
Menurut survei yang dilakukan PNC Financial Services, lebih dari sepertiga responden berusia 36 hingga 60 tahun tidak menabung sama sekali untuk dana darurat.
Padahal, pengeluaran darurat bisa membuat anggaran Anda runyam. Atau lebih parahnya, Anda bisa terlilit utang.
Dalam kondisi seperti itulah penting untuk menyisihkan sejumlah uang sebagai dana darurat sebelum peristiwa tidak diinginkan terjadi.
Besaran dana darurat tergantung jumlah pengeluaran bulanan Anda dan apakah Anda sudah menikah atau memiliki anak. Pengeluaran setara tiga bulan cukup untuk disisihkan sebagai dana darurat jika Anda belum memiliki anak.
Kalau tidak, Anda harus mencoba menabung dana darurat setara pengeluaran setidaknya enam bulan.
Namun, perlu diingat tak perlu langsung menyisihkan uang dalam jumlah besar untuk dana darurat. Mulailah dari jumlah yang kecil.
Ketahui dulu berapa banyak yang Anda butuhkan untuk menutupi pengeluaran selama sebulan. Menabunglah untuk mencapai angka tersebut.
Braxton menyarankan Anda bisa memulai untuk menyisihkan Rp 350.000 ke rekening dana darurat. Ia juga menyarankan Anda belanja barang diskon, sehingga kelebihan uangnya bisa ditabung.
"Tujuan dana darurat adalah memulai dulu. Seiring berjalan waktu akan bertambah," ujar Braxton.
3. Menabung untuk pensiun
Masa pensiun tentu saja membutuhkan banyak uang untuk menanggung kehidupan Anda, mengingat Anda tak lagi bekerja. Usia di mana Anda memulai menabung dana pensiun akan menentukan berapa banyak yang harus Anda sisihkan.
Survei yang dilakukan Charles Schwab menyebut, jika Anda mulai menabung dana pensiun pada usia 20 tahunan awal, maka 10 persen sampai 15 persen dari gaji sudah cukup.
Namun demikian, jika Anda menabung dana pensiun ketika sudah berusia 45 tahun, maka Anda harus menyisihkan setidaknya 35 persen dari gaji Anda.
"Ini tergantung kondisi seseorang, termasuk di mana ia tinggal dan gaya hidup seperti apa yang ia harapkan kelak," ungkap perencana keuangan bersertifikat Joy Stephens.
4. Berinvestasi pada kesehatan
Meski sudah ada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan, tak ada salahnya melengkapi perlindungan diri dengan asuransi.
Di Amerika Serikat saja, sekitar 8,5 persen warga atau 27,5 juta orang tidak memiliki asuransi kesehatan pada tahun 2018. Ini berdasarkan data Biro Sensus AS.
Padahal, menjaga diri dan kesehatan sangatlah penting. Sebab, biaya rumah sakit bisa mengganggu rencana finansial Anda.
Bisa saja Anda memperoleh asuransi dari perusahaan di mana Anda bekerja. Jika tidak, maka Anda bisa membeli produk asuransi sesuai kebutuhan.
Braxton menuturkan, pastikan Anda memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan preminya sesuai anggaran Anda.
"Memilih produk asuransi kesehatan yang tepat adalah hal penting," jelas dia.
https://money.kompas.com/read/2019/12/03/120200026/agar-masa-depan-keuangan-cerah-lakukan-4-hal-ini