Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

INACA Minta Pemerintah Tarapkan Avtur Satu Harga

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua INACA Denon B. Prawiraatmadja usai bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Kamis (26/12/2019)

"Kami sampaikan kepada Pak Menko Perekonomian (Airlangga Hartarto) terkait masalah avtur. Avtur ini nanti ada pemerataan baik di wilayah Indonesia tengah, timur, maupun barat," ujar Denon.

Denon menilai, avtur satu harga dapat membuat industri penerbangan lebih kompetitif dan membantu masyarakat karena akan berpengaruh pada turunnya harga tiket.

Saat ini, harga avtur merupakan salah satu dari dua komponen yang berperan paling sensitif kepada kenaikan harga tiket. Disparitas harga avtur yang lebih mahal sebesar 25 persen membuat harga tiket semakin melambung.

Denon menyebut, disparitas harga di wilayah timur lebih mahal berkisar Rp 3.000 per liter dibanding di Jakarta.

"Kalau komponennya bisa turun, tentu harga tarif tiket juga turun. Ini yang menjadi area fokus INACA di akhir tahun ini. Mudah-mudahan masukan kita bisa diimplementasikan oleh Pak Menko," ucap Denon.

Dia berharap, avtur satu harga bisa terimplementasi pada 2020.

"Sekarang ini masih dalam kajian. Harapannya tahun depan sudah bisa diimplementasikan. Pada prinsipnya Pak Menko support dan menerima masukan dari kita," terang Denon.

Seperti diketahui, harga avtur di wilayah timur Indonesia jauh lebih mahal dibanding di wilayah barat seperti Jakarta. Harga avtur di wilayah Jakarta bahkan 25 persen lebih mahal dibanding Singapura.

Perbedaran harga avtur mengikuti Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 17 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis avtur yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.

Adapun hingga saat ini, Pertamina masih mengacu patokan harga avtur pada Mean of Platts Singapore (MOPS).

Sebab, Indonesia belum memiliki publikasi harga seperti MOPS. MOPS digunakan oleh negara-negara Asia Tenggara hingga Jepang.

https://money.kompas.com/read/2019/12/26/203700426/inaca-minta-pemerintah-tarapkan-avtur-satu-harga

Terkini Lainnya

Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Investasi ORI atau SBR? Ini Perbedaannya

Work Smart
Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Rincian Harga Emas Antam Senin 27 Mei 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

IHSG Menghijau, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.026

Whats New
Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Produsen Elektronik Sebut Aturan Permendag 8/2024 Bisa Bikin RI Kebanjiran Produk Impor

Whats New
Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Senin 27 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Transisi Jadi BUS, BTN Syariah Perkuat Fondasi Bisnis

Whats New
Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Tak Cukup dengan Penurunan Kemiskinan Ekstrem

Whats New
IHSG Diperkirakan Sentuh 'All Time High' Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Sentuh "All Time High" Hari Ini, Berikut Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Kemenhub Bahas Tarif LRT Jabodebek Pekan Ini, Promo Bakal Berlanjut?

Whats New
Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan 'Skincare', Ada 'Cashback' 100 Persen

Blibli Hadirkan Promo Kosmetik dan "Skincare", Ada "Cashback" 100 Persen

Spend Smart
[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

[POPULER MONEY] Cara Cek Sertifikat Tanah secara Online | Penjelasan Super Air Jet soal Pesawat Keluar Landasan

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Tak Lebih dari 6,25 Persen hingga Akhir 2024

Whats New
Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Pasar Obligasi Melemah pada April 2024, Bagaimana Potensinya ke Depan?

Earn Smart
Penjelasan Lengkap BPJS Kesehatan soal Ikang Fawzi Antre Layanan Berjam-jam

Penjelasan Lengkap BPJS Kesehatan soal Ikang Fawzi Antre Layanan Berjam-jam

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke