Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Perbandingan Tarif 4 Kereta Bandara di Indonesia

SOLO, KOMPAS.com - Setelah beberapa kali tertunda, kereta bandara yang menghubungkan Stasiun Balapan dengan Bandara Adi Soemarmo resmi beroperasi mulai hari Minggu (29/12/2019).

Kereta Bandara Adi Soemarmo jadi kereta bandara keempat yang sudah beroperasi di Indonesia. Pemerintah sendiri saat ini tengah mengerjakan kereta bandara lain yakni di Bandara Internasional Kulonprogo Yogyakarta.

Sementara sejumlah bandara besar lain masih dalam kajian untuk dikoneksikan dengan moda transportasi berbasis rel.

Tarif empat kereta bandara di Indonesia ini bervariasi, menyesuaikan dengan jarak tempuh, besaran investasi, dan subdisi dari pemerintah. Berikut perbandingan tarif empat kereta bandara di Indonesia:

1. Kereta Bandara Adi Soemarmo

Kereta bandara ini menghubungkan Stasiun Balapan di Kota Surakarta dengan Bandara Adi Soemarmo yang masuk wilayah Kabupaten Boyolali. Panjang lintasannya sejauh 12,9 km dan rata-rata waktu tempuh selama 20 menit.

Selain terhubung dengan kereta reguler di Stasiun Balapan, juga terkoneksi langsung dengan angkutan bus dan angkutan umum lainnya di Terminal Tirtonadi, Surakarta.

Untuk tahap awal, rute kereta api tersebut adalah Bandara Adi Soemarmo menuju Stasiun Solo Balapan (pp) dengan jarak sejauh 12,9 km dan rata-rata waktu tempuh selama 20 menit.

Ke depannya, juga akan dibuka dua rute tambahan, yaitu rute Bandara Adi Soemarmo menuju Yogyakarta dan Kutoarjo.

Setelah dioperasikan hari ini, KA Bandara Adi Soemarmo masih dapat dinikmati secara cuma-cuma oleh pengguna jasa hingga Februari 2020 mendatang. Tarif tiket resmi setelah periode tanpa tarif ini akan diumumkan kemudian.

2. Kereta Bandara Minangkabau

Inisiasi pembangunan KA Bandara Internasional Minangkabau (KA BIM) sebenarnya sudah dimulai sejak 2006, saat Sumatera Barat masih dipimpin Gubernur Gamawan Fauzi.

Pembangunan lintasan baru kereta bandara ini sebenarnya relatif pendek, hanya sepanjang 4 kilometer dari Duku ke kawasan bandara, lantaran sudah ada rel eksisting yang dibangun Belanda dari Stasiun Padang ke Duku sepanjang 18,8 kilometer.

Beberapa kali, proyek kereta bandara ini mandek. Padahal, proses pembebasan lahan sudah dilakukan sejak tahun 2011 alias tertunda selama 5 tahun.

Dengan nama Minangkabau Ekspres, kereta bandara ini menghubungkan pusat Kota Padang menuju BIM dengan melewati empat stasiun, yaitu Stasiun Padang di Simpang Haru, Stasiun Tabing, Stasiun Duku dan Stasiun BIM dengan total panjang 22,8 kilometer.

Tarif yang ditetapkan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pengelola yakni sebesar Rp 10.000 untuk jarak jauh dari pusat kota menuju bandara ataupun sebaliknya.

3. Kereta Bandara Kualanamu

Kereta Bandara Kualanamu merupakan kereta bandara pertama yang beroperasi di Indonesia. Kereta ini mulai tahun 2013 dengan tarif sebesar Rp 100.000.

Selain itu, kereta yang berangkat dari Stasiun Besar Medan ini juga jadi kereta bandara pertama di Indonesia yang menggunakan jalur layang.

Dengan panjang jalur layang mencapai 10,8 kilometer (km), jalur darat 22 km (at grade) dan memiliki jalur ganda, waktu tembuh Kereta Bandara di Medan pun kini jadi lebih cepat.

Makin pendeknya waktu tempuh terjadi karena dengan adanya jalur ganda, kereta tidak perlu lagi saling tunggu di stasiun untuk bergantian melintas.

Pengoperasian jalan layang kereta api ini tentu akan membuat alternatif jam keberangkatan penumpang menjadi semakin banyak. Frekuensi KA Bandara bisa ditingkatkan dari 42 KA per hari menjadi 50 KA per hari mulai 1 Desember 2019.

4. Kereta Bandara Soekarno-Hatta

Sempat beberapa kali tertunda karena masalah pembebasan lahan, KA Bandara Soetta mulai beroperasi sejak November 2018. Rute awalnya dari Stasiun Sudirman Baru, sebelum kemudian dipindahkan ke Stasiun Manggarai.

Kereta Bandara Soetta ini melewati lima stasiun, yakni Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Duri, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Internasional Soekarno Hatta.

PT Railink telah siapkan 10 trainset KA Bandara Soekarno-Hatta dengan kapasitas 33.000 penumpang setiap harinya.

Tarif tiket KA Bandara dari Stasiun Sudirman Baru-Bandara Internasional Soetta, Banten, ditetapkan sebesar Rp 70.000. Sementara bagi penumpang naik dari Stasiun Batu Ceper ke Stasiun Bandara Soetta, harganya sebesar Rp 35.000.

Dalam satu hari, kereta bandara akan memiliki frekuensi perjalanan sebanyak 80 kali perjalanan. Waktu penjemputan dilakukan setiap 15 menit dan 30 menit sekali pada jam sibuk.

https://money.kompas.com/read/2019/12/30/110900626/ini-perbandingan-tarif-4-kereta-bandara-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke