Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antisipasi Krisis Pangan, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Dalam peringatan Hari Pangan se-Dunia pada 16 Oktober lalu, Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah menyingkap sistem pangan dan pertanian global masih sangat rapuh.

Hal tersebut menguatkan apa yang diperingatkan oleh mereka pada bulan April 2020 bahwa negara di dunia perlu mewaspadai terjadinya krisis pangan akibat dari pandemi Covid-19.

"Krisis pangan saja sudah sangat kompleks, apalagi dampak yang bisa ditimbulkan dari krisis pangan itu sendiri. Yaitu bisa menimbulkan dampak krisis dengan dimensi yang lain, dimensi yang lebih luas," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutan Pekan Sagu Nasional, yang ditayangkan secara virtual, Selasa (20/10/2020).

Terkait peringatan FAO, lanjut Agus Gumiwang, pemerintah telah memberikan arahan untuk meningkatkan produksi bahan pangan dalam negeri agar rantai pasokan tidak terganggu. Selain itu, pemerintah terus mendorong diversifikasi produk dan konsumsi agar dapat menjaga ketahanan pangan nasional.

"Peningkatan diversifikasi pangan lokal dilakukan melalui penyebaran informasi produk-produk pangan yang sehat dan bergizi sehingga dapat memberikan opsi kepada masyarakat untuk mengkonsumsi berbagai sumber pangan bernutrisi lainnya selain beras contohnya sagu. Ini kita mendorong juga kearifan lokal," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong diversifikasi pangan berbasis pangan lokal, salah satunya adalah sagu. Tujuannya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Sekretaris Jenderal Kementan Momon Rusmono mengatakan, sagu merupakan sumber karbohidrat yang bisa disandingkan dengan beras dan jagung. Ia bilang, sagu memiliki potensi yang besar tapi masih kurang dikembangkan.

Dia mengungkapkan, luas lahan yang berpotensi ditanami sagu sekitar 5,5 juta hektare. Namun, dari jumlah tersebut hanya 314.000 hektare lahan yang dimanfaatkan atau baru sekitar 5 persen.

Momon menjelaskan, dari areal tanam seluas 314.000 hektare sebanyak 96 persen atau 302.000 hektare merupakan perkebunan rakyat. Sisanya, sebesar 4 persen merupakan pihak swasta. Di sisi lain, dari lahan eksisting tersebut baru 41,44 persen tanaman yang memberikan hasil, sedangkan sebagian besar atau 54,82 persen merupakan tanaman yang belum menghasilkan.

https://money.kompas.com/read/2020/10/20/194043726/antisipasi-krisis-pangan-ini-yang-dilakukan-pemerintah

Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke