Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak Proyeksi IHSG Pekan Depan

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, penguatan IHSG dalam sepekan mendatang terdorong beberapa sentimen dari ekternal dan domestik. Dari eksternal, Hans menilai ada potensi konflik dalam transisi kepemimpinan Donald Trump ke Joe Biden.

Namun, Kepala General Services Administration, Emily Murphy mengatakan pemerintahan Trump menyediakan sumber daya federal untuk memudahkan transisi Presiden terpilih Joe Biden menuju Gedung Putih.

“Seiring turunnya risiko politik AS akibat konflik pemilu, berhasil menjadi katalis positif yang mendorong pasar saham naik,” ujar Hans, Minggu (29/11/2020).

Sentimen vaksin Covid-19 juga masih membayangi pergerakan IHSG dalam sepekan ke depan. Saat ini pasar keuangan sangat optimis dengan skenario vaksin tersedia secara bertahap tahun depan dan ekonomi kembali normal.

Di awali dengan Pfizer dan BioNTech yang mengatakan uji vaksin efektif 95 persenlawan virus corona. Sesudah itu ada perusahaan Moderna yang mengklaim vaksin yang dikembangkan punya kemanjuran 94,5 persen vaksin lawan Covid-19. Kemudian, ada Vaksin AstraZaneca dan Oxford asal Inggris yang merilis keberhasilan membuat vaksin dengan tingkat efektivitas 70 persen melawan Covid-19 sesudah uji fase ke-3.

“Kehadiran vaksin membuat pasar saham sangat optimis akan pemulihan ekonomi akan segera terjadi,” kata dia.

Namun demikina, vaksin AstraZeneca dan Oxford dinilai sebagai vaksin virus berbiaya murah. Tetapi vaksin AstraZeneca ini menghadapi tantangan setelah perusahaan merevisi efektivitas vaksinnya dari 90 persen menjadi 70 persen mencegah kasus Covid-19, dari hasil uji coba tahap akhir di Inggris dan Brasil.

“Banyak ilmuwan mengatakan pengujian di hasil kelompok kecil dapat diartikan 'menghasilkan pembacaan palsu'. Hal ini menjadi sentimen negative pengembangan vaksin global,” ujar dia.


Sementara kenaikan kasus Covid-19 di AS berdampak pada perlambatan ekonomi karena terjadi pembatasan ekonomi, Rapat Dewan Gubernur bank sentral Amerika (Federal Reserve/Fed) Oktober lalu menunjukkan adanya diskusi mengenai cara menambah kebijakan moneter akomodatif dalam rangka membantu proses pemulihan ekonomi akibat pandemi covid 19.

Para pejabat Fed berupaya menyediakan lebih banyak akomodasi bagi ekonomi agar pemulihan dari pandemi virus korona terus berlanjut. Pencalonan mantan Kepala Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan juga mendapat apresiasi positif dari pasar dan meningkatkan harapan stimulus fiskal besar.

“Yellen yang dianggap seorang ekonom tenaga kerja diperkirakan akan meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk mendorong ekonomi keluar dari resesi akibat pandemi virus korona. Yellen juga memperhatikan utang AS yang meningkat pesat dan defisit anggaran yang memburuk. Harapan stimulus fiskal yang lebih besar di era Biden kembali meningkat,” tambah dia.

Dari domestik, kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia meningkat seiring perkembangan vaksin Covid-19 dan terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden di Amerika Serikat. Hal ini kata dia, ditambah lagi dengan pengakuan IMF, dari kelompok G-20, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 adalah yang terbaik kedua setelah China.

“Data menunjukkan sejak 1 Oktober 2020 ada aliran dana gabungan senilai 48 miliar dollar AS masuk ke 9 bursa saham, Jepang, India, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Optimisme investor ritel di tambah aliran dana asing membuat IHSG terlihat menguat dari awal Oktober sampai saat ini,” ucap dia.

Hans mempryeksikan IHSG dalam sepekan akan bergerak pada level support 5.669 sampai dengan 5.427 dan resistance di level 5.800 sampai dengan 5.900.

https://money.kompas.com/read/2020/11/29/123000226/simak-proyeksi-ihsg-pekan-depan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke