Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani Curhat Sering Dapat Keluhan Masyarakat Soal Pelayanan Pemda

Bendahara Negara itu mengatakan, keluhan masyarakat itu tercermin dari hasil survei transparansi internasional, yakni Gobal Corruption Barometer pada periode 2019 hingga Maret 2020 lalu, yang menunjukkan sebanyak 30 persen pengguna layanan publik masih harus membayar sogokan.

"Banyak sekali masyarakat yang tidak bisa membedakan ini pelayanan daerah atau pusat, tapi buat mereka pemerintah itu satu dan banyak sekali feedback pelayanan dinas daerah mengenai masih tidak baiknya pelayanan ke masyarakat," ujar Sri Mulyani dalam Webinar Hari Antikorupsi Sedunia 2020, Kamis (10/12/2020).

"Dan ini tertangkap dalam survei transparansi internasional," ujar dia.

Sri Mulyani pun menjelaskan jajaran Kementerian Keuangan harus melakukan perbaikan kebijakan dan regulasi agar beragam progam pemerintah bisa berjalan dengan baik.

Ia mencontohkan, anggaran trasfer ke daerah yang dialokasikan oleh pemerintah pusat bisa kian dimaksimalkan efektifitasnya. Dengan demikian, risiko korupsi dan uang sogokan untuk masyarakat mendapat layanan publik bisa berkurang.

Selain itu, ia juga meminta Dirjen Perimbangan Keuangan untuk merumuskan kebijakan terkait hal itu. Pasalnya, sepertiga anggaran pemerintah pusat dialokasikan untuk pemerintah daerah.

"Saya berharap jajaran Kemenkeu tidak hanya bicara korupsi di lingkungan Kemenkeu, tapi juga bertanggung jawab memperbaiki policy dan regulasi," jelas dia.

Sri Mulyani pun mengatakan seharusnya aktivitas sogok-menyogok tak lagi terjadi lantaran di tingkat pemerintah daerah hingga Kementerian/Lembaga (K/L) lain sudah ada peningkatan tunjangan kinerja.

Selain itu juga sudah dilakukan beragam program seperti Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani hingga Wilayah Birokrasi Bebas Korupsi yang seharusnya mengurangi kemungkinan setiap pejabat publik memiliki celah untuk melakukan korupsi.

"Namun kalau 30 persen masyarakat mengaku masih haruas bayar sogokan untuk mendapatakn pelayanan, itu indikator untuk perlu kemudian dilihat lagi strategi kita memperbaiki birokrasi dan tidak hanya di pusat, tapi juga di daerah-daerah," ujar Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2020/12/10/104909626/sri-mulyani-curhat-sering-dapat-keluhan-masyarakat-soal-pelayanan-pemda

Terkini Lainnya

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Tarif Listrik Setelah Juni 2024 Bakal Naik? Ini Kata Kementerian ESDM

Whats New
Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Kekhawatiran Ekonomi Bebani Investor, Dow Jones Turun Lebih dari 115,2 Poin

Whats New
Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Mengintip Peluang Usaha Nasi Goreng, Berapa Modal dan Keuntungannya?

Smartpreneur
Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Anggaran Subsidi Listrik 2025 Diprediksi Rp 88 Triliun, Naik Rp 15 Triliun

Whats New
Ada 'Jamu Manis', BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Ada "Jamu Manis", BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Whats New
Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Cara Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Lapak Asik

Whats New
Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Cara Bayar Cicilan KPR BTN via Aplikasi dan ATM

Spend Smart
Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Bank Neo Commerce Berhasil Membalik Rugi Jadi Laba pada Kuartal I-2024

Whats New
Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Tembus Pasar Global, Aprindo Gandeng Anak Usaha Garuda Indonesia

Whats New
Cara Ganti Kartu ATM BRI 'Expired' lewat Digital CS

Cara Ganti Kartu ATM BRI "Expired" lewat Digital CS

Whats New
Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Pemkab Gencarkan Pasar Murah, Inflasi di Lebak Turun Jadi 2,1 Persen Per Mei 2024

Whats New
Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Mendag Ogah Revisi Permendag 8/2024, Asosiasi Pertekstilan: UU Pemilu Saja Bisa Diganti...

Whats New
Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Pemerintah Pakai Produk Semen Rendah Emisi Karbon untuk Bangun IKN

Whats New
Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Tahun Ini, Emiten Beras NASI Bidik Pertumbuhan Laba Bersih 618 Persen

Whats New
Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Hingga April 2024, Jumlah Nasabah Tabungan Haji BSI Tembus 5,1 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke