Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dihubungi Para Konglomerat soal Vaksin Mandiri, Ini Jawaban Menkes

Hal tersebut diungkapkan mantan wakil menteri BUMN itu saat menjadi pembicara dalam acara 11th Kompas 100 CEO Forum pada Kamis (21/1/2021).

“Saya terima banyak WA dari para CEO, para konglomerat-konglomerat yang dulu jadi nasabah saya, mengenai vaksinasi mandiri,” ujar Budi.

Budi pun membuka peluang mengenai vaksin mandiri tersebut. Namun, dia memberi beberapa syarat kepada para konglomerat jika ingin melakukan vaksin mandiri.

“Jadi any program yang masuk program kita ok. Tapi ada catatan, jangan sampai seperti yang sekarang terjadi, negara kaya, golongan kaya dapat duluan dibandingkan orang yang tidak mampu, karena ini sekali lagi sifatnya sosialis, bukan individualis,” kata dia.

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu menjelaskan, Presiden Joko Widodo sudah membuat keputusan untuk menggratiskan vaksin Covid-19 untuk seluruh rakyat Indonesia.

Kendati begitu, Budi menyambut baik jika ada para konglomerat dan CEO yang ingin vaksin mandiri untuk membantu pemerintah.

Namun, mereka harus mengingat vaksin ini ditujukan untuk seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya untuk golongan tertentu saja.

Budi tak ingin ada salah satu golongan masyarakat yang bisa mendapat akses spesial dalam program vaksinasi ini.

“Jangan sampai ada golongan tertentu bisa mendapat askes yang lebih dulu. Karena saya yakin para CEO ingin mendapatkan akses terlebih dahulu dan Anda mampu untuk melakukan hal itu. Tapi tolong pikirkan seluruh rakyat Indonesia, karena enggak ada gunanya juga kita disuntik kalau yang lain enggak,” ungkapnya.

Mantan Direktur Utama PT Inalum ini memaparkan, pada tahap pertama vaksinasi akan dilakukan untuk para tenaga kesehatan dan TNI/Polri.


Tahap kedua, akan diberikan kepada petugas layanan publik dan para lansia. Tahap ketiga, barulah masyarakat umum bisa divaksin.

Diperkirakan, masyarakat umum baru bisa divaksin pada akhir April atau Mei 2021 mendatang. Dia pun meminta para konglomerat memahami mekanisme vaksinasi ini.

“Tolong itu juga dipahami dan dishare ke teman-teman bahwa dijaga tahapannya. Kalau kita mau loncat, tolong pikirkan dampaknya ke orang-orang lain. Selama itu bisa mengajak semuanya maju lebih cepat tidak apa-apa, karena vaksin ini sifatnya sangat-sangat terbatas,” ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2021/01/21/133300026/dihubungi-para-konglomerat-soal-vaksin-mandiri-ini-jawaban-menkes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke