Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[TREN ENTERPRENEUR KOMPASIANA] Dari "Passion" Jadi Bisnis | Cara Menjadi Writerpreneur | "Harga Teman" kepada Usaha Kenalan

KOMPASIANA---Hal tersulit saat ini adalah membuat passion menjadi sebuah profesi yang menghasilkan, sebagai karier yang bisa menghidupi.

Akan tetapi tidak sedikit orang memiliki passion yang berbeda dengan profesi yang dijalankan, bukan berarti passion tersebut tidak bisa digunakan dalam profesi yang dilakukan.

Kendala seperti itu sama saja dengan pekerjaan yang kini tengah dikerjakan tetapi berbeda dengan latar belakang pendidikan yang dulu pernah dijalani.

Oleh karena itu, menemukan passion dalam hidup itu penting. Apalagi jika sudah menemukan itu sejak dini, sehingga memiliki waktu yang lebih banyak untuk memperlajari dan mendalami bidang yang menjadi passion-nya tersebut.

1. Daripada Salah Profesi, Temukan Passion Anda dan Jadikan Bisnisnya!

Apakah ada di antara kita yang ternyata tidak puas dengan pekerjaan yang dijalani saat ini?

Menurut Kompasianer Trian Ferianto, bila hal itu dialami olehmu paling tidak ada 3 kemungkinan yang terjadi.

"Mulai dari diterima kerja karena terpaksa, melamar pekerjaan dengan cara untung-untungan, hingga karena tidak sesuainya pekerjaan yang didapat dengan studi yang pernah dijalani.," tulis Kompasianer Trian Ferianto.

Agar itu tidak berlarut dan menurunkan produktivitas selama bekerja, maka mencoba untuk melakukan sesuatu sesuai passion/minat.

Menemukan apa yang benar-benar disuka, lanjut Kompasianer Trian Ferianto, kemudian mengkomunikasikannya kepada oranglain adalah cara yang paling mudah untuk memulai bisnis. (Baca selengkapnya)

2. Bagaimana Cara Menjadi Writerpreneur yang Sukses?

Untuk menjadi penulis, menurut Kompasianer Himam Miladi, yang perlu dilakukan hanyalah menulis.

Namun, lanjutnya, untuk menjadi penulis wirausaha yang sukses ada banyak hal yang mesti dilakukan. Jalannya mungkin tidaklah mudah, tapi pasti bisa.

"Saya sendiri menganggap diri saya seorang penulis wirausaha. Seperti definisi informalnya, saya menggunakan bakat kreatif menulis saya untuk mendapatkan penghasilan," tulis Kompasianer Himam Miladi.

Writerpreneur bukan jenis pekerjaan sampingan atau paruh waktu. Ini jenis pekerjaan sungguhan yang butuh komitmen dan waktu agar bisa menghasilkan. (Baca selengkapnya)

3. Pentingnya Keterampilan dan Kreativitas di Masa Pandemi

Sejak pandemi yang sudah kita lewati bersama setahun lalu, tampaknya kini kita membutuhkan life skill agar dapat terus bertahan --paling tidak menambah pendapatan.

Banyak pekerja yang dirumahkan karena ekonomi perusahaan yang semakin memburuk. Juga tak sedikit bidang-bidang usaha yang ditutup karena tak lagi mampu beroperasi dengan berkurangnya pelanggan di masa pandemi.

"Jangankan orang lain, saya sendiri masih kesulitan mendapatkan pekerjaan sebagai lulusan baru di masa pandemi," tulis Kompasianer Novi Setyowati.

Keterampilan dan kreativitas apapun yang belum pernah terpikirkan sebelumnya oleh kita ketika terpaku dengan posisi kerja ala kantoran. (Baca selengkapnya)

4. Pantaskah Minta "Harga Teman" kepada Usaha Kenalan?

Bagi yang sedang menjalani bisnis, pasti akrab dengan istilah "harga teman", bukan?

Umumnya, menurut Kompasianer Indra Mahardika, "harga teman" itu berupa potongan diskon spesial ketika kita memesan sesuatu di usaha teman/kenalan.

Namun, hal paling esktrem dari "harga teman" tadi adalah justru meminta dengan cuma-cuma alias gratis.

Ketika kita baru merintis usaha, misalnya, tentu menarik konsumen di awal membutuhkan usaha ekstra dan promosi besar-besaran.

Ironisnya tidak semua pemilik usaha memiliki budget khusus untuk melakukan promosi. Inilah dilemanya.

"Harapan satu-satunya adalah mempromosikan kepada teman, kerabat maupun sahabat untuk menjadi konsumen di awal usaha," tulis Kompasianer Indra Mahardika. (Baca selengkapnya)

***

Tertarik dengan konten-konten seputar bisnis yang sedang tren saat ini? Silakan kunjungin laman Kompasiana: Lyfe - Entrepreneur.

https://money.kompas.com/read/2021/03/29/090900826/-tren-enterpreneur-kompasiana-dari-passion-jadi-bisnis-cara-menjadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke