Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Menjadi "Super Parents" yang Terus Belajar | Bukan Sekadar Dekat, Orangtua Perlu Masuk Dunia Anak

KOMPASIANA---Semua orang tentu tahu bahwa menjadi orangtua bukanlah pekerjaan yang mudah.

Ada banyak hal yang perlu dipikirkan dan dipersiapkan bahkan sejak anak masih di dalam kandungan hingga dewasa kelak.

Dalam perjalanannya hubungan antara orangtua dan anak juga tak selalu berjalan mulus. Beda pendapat kerap terjadi terutama ketika pilihan anak dan orangtua tidak sejalan.

Orangtua dituntut untuk terus belajar agar dapat memahami berbagai macam konteks yang mungkin akan dihadapinya ketika membesarkan anak.

Keinginan untuk terus belajar tersebut akan membuka wawasan orangtua agar nantinya bisa menentukan pola asuh dan komunikasi yang diterapkannya pada anak.

Berikut adalah 3 konten menarik dan populer di Kompasiana berkaitan dengan parenting:

1. Menjadi "Super Parents" yang Terus Belajar

Saat menjalani perannya terkadang orangtua memang terlalu memaksakan kehendak kepada anaknya.

Hal ini yang perlu dihindari, karena ketika orangtua memaksakan kehendaknya akan membuat anak mengalami kekurangan kepercayaan diri dan kemandirian. Akhirnya, anak akan sangat tergantung dengan orangtuanya.

Menurut Kompasianer Mahir Martin dibandingkan memaksakan kehendaknya, ada baiknya orangtua memberikan arahan kepada anak sebelum si anak memilih apa yang ia inginkan.

Selain itu dalam artikelnya juga disebutkan 4 hal yang perlu dipersiapkan orangtua dalam mendidik anak, mulai dari persiapan fisik hingga finansial. (Baca selengkapnya)

2. Orangtua, Ini Pentingnya Membangun Pola Asuh Komunikasi yang Baik dengan Anak

Pola asuh dan komunikasi yang kurang tepat dapat berpengaruh pada perkembangan anak dan menyebabkan anak tumbuh dengan rasa cemas dan rendah percaya diri. Sayangnya banyak orangtua yang tidak memahami.

Pada artikelnya, Kompasianer Masykur menjelaskan bahwa cara berinteraksi dan berkomunikasi dengan anak akan membentuk sebuah database yang akan dijadikan acuan bagi anak untuk berinteraksi dengan orang lain.

Seorang anak yang dibesarkan dalam keluarga dengan pola komunikasi yang buruk akan membentuk input negatif yang berakhir pada database yang buruk pula. (Baca selengkapnya).

3. Bukan Cuma Sekadar Dekat dengan Anak, Orangtua Juga Perlu Masuk Dunia Anak

Ada perbedaan tentang dekat dengan anak dan masuk ke dalam dunia anak. Perbedaan ini sebenarnya cukup mencolok.

Contohnya saat orangtua menemani anaknya bermain. Orangtua merasa mereka selalu dekat dengan buah hati tapi ternyata tidak ikut bermain bersamanya. Hal itulah yang dikatakan hanya sekadar dekat dengan anak tapi tidak masuk ke dalam dunianya.

Berdasarkan pengalaman Kompasianer Tito Adam, bila orangtua mau masuk ke dalam dunia anak, itu akan membuat orangtua jadi tahu "bahasa" hingga kesukaan dan kebiasaan si kecil.

"Jika kita sebagai orangtua mau melakukan hal yang sama dengan anak, kamu akan jadi orang yang spesial buat dia," tulisnya.

Meski begitu, untuk dapat memahani dunia anak butuh waktu dan proses. Hal ini juga perlu didiskusikan dengan pasangan Anda. (Baca selengkapnya) (IBS)

https://money.kompas.com/read/2021/04/17/061938726/kurasi-kompasiana-menjadi-super-parents-yang-terus-belajar-bukan-sekadar-dekat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke