Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Pendidikan bagi Perempuan Itu Bukan Sekadar untuk Mencari Pekerjaan, tapi Mengasah Keterampilan

KOMPASIANA---Ada elemen penting dalam menggaungkan kesetaraan gender, yakni peran guru.

Apalagi banyak guru perempuan yang ada di institusi pendidikan. Maka, tugas berikutnya adalah dengan mendorong adanya peran aktif guru perempuan dalam menggaungkan kesetaraan gender.

Harapannya perlahan sudah tidak ada lagi stereotipe untuk perempuan yang ingin mengakses pendidikan secara layak.

Wanita yang berpendidikan akan siap dengan perkembangan zaman ini sehingga kelak ketika menjadi seorang ibu, kelak.

1. Anak Perempuan Sebaiknya Belajar Ketrampilan Keperempuanan Sejak Dini

Ada cara yang bisa perempuan Indonesia ketika sedang berada di luar negeri dan tetap membuat bangga, yaitu mau dan mampu berbusana pakaian tradisional dalam acara-acara khusus.

Namun, apakah di luar negeri juga ada salon yang mendukung untuk merias pakaian tradisional Indonesia? Selama tinggal di Jerman, Kompasianer Gaganawati Stegmann menemukan salon seperti itu.

"Karena gaya tatanan rambut Jawa dengan sunggar dan sanggul tentu bukan menjadi menu dalam pelayanan mereka. Makanya, saya buat sendiri," tulisnya.

Oleh karena itu, jika sedang ada acara-acara khusus di Jerman, maka Kompasianer Gaganawati Stegmann akan merias sendiri apa yang ingin dikenakan.

Untuk keterampilan berdandan tersebut untungnya sudah Kompasianer Gaganawati Stegmann lakukan sejak masih sekolah dan tinggal di Indonesia. (Baca selengkapnya)

2. Pendidikan bagi Perempuan Bukan Sekadar untuk Mencari Pekerjaan

Sewaktu kecil, Kompasianer Sri Pujiati akrab sekali dengan omongan orang lain tentang keinginan perempuan bersekolah: Ngapain perempuan sekolah tinggi-tinggi toh akhirnya bakal di dapur juga.

Akan tetepi baru ketika dewasa Kompasianer Sri Pujiati mengerti kalau pendidikan itu memang sangat penting untuk perempuan.

"Mengenyam pendidikan yang tinggi bagi perempuan sangat penting karena perempuan merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya kelak," tulisnya.

Seorang ibu akan menjadi teman pertama, guru pertama dan pertama-pertama lainnya bagi anak.

Oleh sebab itu, lanjutnya, jika kamu seorang perempuan, meskipun tidak mendapatkan pekerjaan setelah menempuh pendidikan tinggi jangan menyesal. Karena itu akan menjadi bekalmu kelak sebagai seorang ibu. (Baca selengkapnya)

3. Perempuan dan Ibunda, Dua Sosok dalam Satu Raga

Apalah artinya seorang perempuan apabila ia tak mendapatkan pendidikan yang layak dalam menjalani perjalanan kehidupannya.

Perempuan dan pendidikan, bagi Kompasianer Oktav Ardiana, adakah dua kata yang cukup dekat.

Keduanya dapat memberikan makna yang mendalam. Apalagi dengan adanya perempuan yang melewati proses pendidikan secara baik akan mampu mendidik generasi penerus bangsa menjadi manusia-manusia terdidik.

Proses pendidikan seorang anak perempuan identik dengan penanaman karakter sejak dini agar kian melekat dan membentuk pribadi yang baik serta mulia.

"Maka dari itu, terdapat beberapa bentuk penguatan dalam rangka mewujudkan hal tersebut," tulis Kompasianer Oktav Ardiana. (Baca selengkapnya)

***

Ingin membaca konten menarik lainnya tentang topik berikut? Silakan ikut Topik Pilihan Spesial Kompasiana Hari Kartini: Pendidikan Perempuan.

https://money.kompas.com/read/2021/04/22/171700326/-kurasi-kompasiana-pendidikan-bagi-perempuan-itu-bukan-sekadar-untuk-mencari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke