Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Survei: Pandemi Bikin Konsumsi Generasi Z Makin Bergantung pada Digital

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat masyarakat semakin melek digital, tak terkecuali generasi Z yang sudah hidup perdampingan pada aplikasi digital.

Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan, pandemi berdampak pada peningkatan adopsi dan penggunaan layanan digital untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, terutama pada Generasi Z.

Konsumsi layanan digital ini mencakup belanja online (e-Commerce), layanan pesan-antar makanan (food delivery), dan layanan pengantaran sembako.

“Survei ini menyorot pola konsumsi layanan digital di kalangan generasi Z (Zoomers Indonesia). Kami fokus pada mereka karena mereka lahir dan besar di tengah era teknologi yang berkembang pesat, dengan lahirnya media sosial dan internet," kata Head of Research KIC, Stevanny Limuria dalam siaran pers, Kamis (3/6/2021).

Hasil survei menunjukkan, selama tiga bulan terakhir, 57 persen responden merupakan pengguna aktif situs e-commerce, 36 persen menggunakan layanan pengiriman makanan, dan 23 persen menggunakan layanan pengiriman bahan makanan.

Jika dirinci per layanan, 57 persen Gen Z telah menggunakan e-Commerce dalam tiga bulan terakhir, dan 81 persen di antaranya berbelanja di platform e-Commerce setidaknya sebulan sekali.

Pengguna e-commerce menilai penggunaan layanan ini praktis (74 persen), memiliki pilihan produk banyak (62 persen), dan risiko tertular Covid-19 kecil (60 persen).

Kemudian, 50 persen Gen Z menggunakan layanan pengiriman makanan online.

Di antara mereka yang pernah menggunakan layanan pesan-antar makanan sebelumnya, 71 persen di antaranya mengatakan bahwa mereka telah aktif menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam 3 bulan ini.

Ada beberapa alasan mereka menggunakan layanan digital untuk pesan-antar makanan, seperti praktis, tidak sempat memasak, dan bosan dengan makanan rumahan.

"Menariknya, survei menemukan bahwa 44 persen pengguna pengantaran makanan Gen Z adalah pengguna baru yang baru mulai menggunakan layanan ini selama pandemi, dan 90 persen dari mereka menyatakan bahwa mereka ingin untuk terus menggunakan layanan pengiriman makanan setelah pandemi," kata Stevanny.

Belanja sayur-mayur online juga menjadi hobi baru selama pandemi. Layanan yang terbilang baru ini telah digunakan oleh 32 persen Gen Z.

Namun, 60 persen dari mereka mengakui baru saja beralih ke layanan online selama pandemi dan 88 persen mengatakan mereka akan terus menggunakan atau meningkatkan frekuensi penggunaan layanan ini di masa mendatang.

Pemimpin pasar

Survei juga menemukan, Generasi Z cenderung mengunggulkan pemain utama di 3 kategori tersebut. Dalam pengiriman makanan, 50 persen memilih GrabFood yang paling sering mereka gunakan dalam 3 bulan terakhir.

Kemudian diikuti oleh gofood (46 persen), ShopeeFood (3 persen), dan Maximfood (kurang dari 1 persen).

Untuk pengiriman online groceries, 3 layanan yang paling banyak digunakan dalam 3 bulan terakhir adalah GrabMart, Shopeemart, dan gomart.

Sementara e-Commerce, 86 persen peserta survei menyatakan pernah menggunakan Shopee sebelumnya, disusul 53 persen yang pernah menggunakan Lazada, dan 50 persem yang pernah menggunakan Tokopedia.

"Pada masa mendatang, penggunaan platform belanja online diperkirakan akan semakin meningkat dengan 42 persen generasi Z akan lebih sering menggunakannya dalam 6 bulan ke depan. Namun, dengan begitu banyak pemain besar di industri ini, persaingan akan semakin ketat dalam memperebutkan ceruk pasar ini," pungkas Stevanny.

Sebagai informasi, survei dilakukan secara online terhadap 1.146 responden antara 13 - 18 April 2021 dan melibatkan responden berusia 18-29 tahun dari Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Makassar, Semarang, Denpasar, dan Yogyakarta.

https://money.kompas.com/read/2021/06/03/132323026/survei-pandemi-bikin-konsumsi-generasi-z-makin-bergantung-pada-digital

Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke