Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Pengalaman Vaksinasi Covid-19 | Hikmah Jalani Isoman 2 Minggu | Mood yang Sering Naik-Turun

KOMPASIANA---"Lakukan Vaksinasi. Tetap Gunakan Masker. Selamatkan Nyawa." begitu tertulis pada laman mesin pencarian Google hari ini, Selasa (22/6/2021) jika kita sorotkan logonya.

Lewat tampilan logo ini jadi upaya Google untuk mengampanyekan vaksinasi dan pencegahan Covid-19.

Harapannya, jika vaksinasi bisa dilakukan secara masif, maka kekebalan kelompok (herd immunity) di Indonesia dapat segera terbentuk.

Kini tinggal kita, jika memang sudah mendapat jadwalnya, alangkah baiknya untuk segera divaksin.

1. Tak Perlu Takut Vaksin Covid-19, Ini Efek Samping yang Saya Rasakan

Kompasianer MomAbel menceritakan pengalamannya ketika mendapat kesempatan untuk vaksin Covid-19 pada tanggal 12 Juni lalu.

Hal lain yang didapat selain divaksin, menurutnya, saat skrining bisa sekalian tahu tekanan darah dan lainnya yang ternyata normal.

Vaksin yang didapat adalah vaksin Sinovac, setelah bertanya-tanya, ada beberapa hal yang disiapkan karena efek yang didapat setelah vaksin seperti mengantuk, lapar, dan lain sebagainya.

"Dari situlah, saya mulai mengantisipasi. Sedia parasetamol dan konsumsi vitamin contohnya, inilah salah satu keuntungan jika ada yang vaksin terlebih dulu," tulis Kompasianer MomAbel. (Baca selengkapnya)

2. Dua Minggu Isoman, Hasilnya Negatif! Ini 3 Hikmahnya

Beberapa hari setelah melayat ke rumah temannya, Kompasianer Kris Wantoro melakukan isolasi mandiri (isoman) selama 2 minggu karena positif covid-19.

Selama itu pula, tulisnya, ada hal enak dan tidaknya yang dialami, tapi setelah menjalani isoman dan dinyatakan negatif covid-19.

Kompasianer Kris Wantoro mendapat hikmahnya seperti membiasakan perilaku kita untuk terus menjalankan protokol kesehatan dalam kebiasaan baru.

"Aku makin mawas sejak pergi melayat itu, harus terus melakukan prokes saat melakukan mobilitas meski sudah sekali divaksin," tulis Kompasianer Kris Wantoro.

Tidak hanya itu, ketika melakukan isoman selama 2 minggu, menyelingi kegiatan di rumah itu dengan membantu istri. Sesekali juga dihabiskan untuk menonton, membaca atau mengurus tanaman di depan rumah. (Baca selengkapnya)

3. Mood Kamu Naik Turun, Kemungkinan Sedang Mengalami Ini!

Ketika bicara tentang mood, tentunya selalu berhubungan dengan pikiran (otak) dan perasaan.

Bahwa apa yang dipikirkan selalu menciptakan gelombang pada otak dan kalbunya hingga kepada tubuhnya sendiri.

Mood ini, tulis Kompasianer Zairiyah Kaoy, dapat terbentuk dari simpanan memori lama pada limbic system di amygdala (sekelompok saraf yang berbentuk kacang almond) dan peristiwa yang baru terjadi atau suatu pola hidup yang dilakukan sehari-hari.

Kondisi pikiran dan perasaan yang berasal dari aktifitas sehari-hari atau dari kondisi mental seseorang, kondisi keduanya adalah pencetus mood.

"Bila tidak terkendali maka emosi negatif bisa berada pada posisi gamma (16hz-100hz) atau anxiety (insecure) hingga depresi," tulis Kompasianer Zairiyah Kaoy, menambahkan. (Baca selengkapnya)

https://money.kompas.com/read/2021/06/23/011821626/kurasi-kompasiana-pengalaman-vaksinasi-covid-19-hikmah-jalani-isoman-2-minggu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke