Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Biden Minta Perusahaan AS di Hong Kong Untuk Hati-hati, Mengapa?

Dilansir dari CNN, Senin (19/7/2021), Presiden Joe Biden pada Kamis (19/7/2021) telah menginformasi laporan dari beragam media pekan lalu, pemerintahannya bakal memberi peringatan kepada perusahaan mengenai situasi di China yang sedang memburuk.

"Situasi di Hong Kong saat ini sedang memburuk, dan pemerintah China tak memegang komitmen yang telah mereka buat, mengenai bagaimana cara mereka menangani Hong Kong," ujar Biden.

Komitmen yang dimaksud Biden yakni mengenai janji pemeirntah China untuk mempertahankan status semi otonomi negara kota tersebut selama 50 tahun setelah serah terima dari Inggris pada tahun 1997 lalu.

Biden mengatakan, pengumuman tersebut lebih bersifat 'nasihat' mengenai beragam risiko yang mungkin terjadi di Hong Kong, tanpa memberi rincian lebih lanjut mengenai detil risiko yang mungkin terjadi.

Peringatan yang diberikan oleh Washington kepada para pengusaha di Hong Kong tidak terjadi untuk pertama kalinya.

Sebab, Hong Kong tengah menghadapi ketegangan dan mengalami perubahan yang cukup signifikan sejak protes pro-demokrasi dan anti-pemerintah besar-besaran terjadi 2019 lalu.

Pemerintah China kala itu menerapkan kebijakan undang-undangan kemananan nasional yang memberi sinyal mereka bakal memperketat kontrol terhadap Hong Kong.

Hal itu menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan negara kota tersebgut sebagai pusat bisnis internasional.

Perusahaan China juga tengah menjalankan bisnis secara lebih hati-hati di Hong Kong, serta memindahkan kantor pusat mereka di wilayah Asia lain.

Perusahaan produsen pakaian dan alas kaki VF Corp pada Januari lalu mengumumkan bakal memindahkan kantor operasional mereka untuk kawasan Asia dari Hong Kong, merelokasi pusat suplai ke Singapura, dan mengembangkan layanan jasa lainnya ke Malaysia.

Selain itu, perusahaan media, The New York Times, memindahkan kantor berita digital mereka dari Hong Kong ke Seoul.

Selain itu, beberapa perusahaan teknologi raksasa seperti Facebook, Google, serta Twitter juga tengah menghentikan sementara proses perizinan data pengguna dari pemerintah setempat.

https://money.kompas.com/read/2021/07/19/131829726/biden-minta-perusahaan-as-di-hong-kong-untuk-hati-hati-mengapa

Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke