KOMPAS.com - Dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, peran devisa tidak dapat dilepaskan. Pasalnya, devisa adalah salah satu parameter perkembangan ekonomi suatu negara.
Seperti diketahui, setiap negara mempunyai mata uang masing-masing. Untuk melakukan perdagangan antar negara, tentu diperlukan alat pembayaran yang dapat diterima oleh kedua negara tersebut.
Alat pembayaran yang digunakan dalam perdagangan internasional tersebut lah yang disebut pengertian devisa.
Pengertian devisa
Jadi, apa itu devisa? Mengutip buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi oleh Bambang Widjajanta dkk, pengertian devisa adalah valuta asing yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri dan dapat diterima di dunia internasional.
Kegiatan transaksi devisa biasanya diawasi oleh otoritas moneter suatu negara seperti bank sentral.
Menurut buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) oleh Nana Supriatna dkk, wujud devisa adalah terdiri atas valuta asing atau mata uang negara yang dapat diterima oleh hampir semua negara di dunia seperti dollar AS, yen Jepang, euro Eropa, dan poundsterling Inggris, emas, dan surat berharga.
Devisa yang diperoleh suatu negara dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Fungsi devisa
Devisa memiliki fungsi yang sama seperti fungsi uang pada umumnya, hanya saja devisa digunakan dalam lingkup transaksi internasional atau antar negara sebagai alat pembayaran, pertukaran barang dan jasa, mengukur dan menimbun kekayaan, serta cadangan moneter suatu negara.
Baik pemerintah maupun swasta yang melakukan perdagangan internasional, pasti memiliki cadangan devisa untuk menjaga stabilitas moneter dan ekonomi makronya.
Bagi negara, cadangan devisa adalah indikator moneter yang menunjukkan kekuatan ekonomi suatu negara. Cadangan devisa diartikan sebagai sejumlah valas yang dicadangkan bank sentral untuk pembiayaan dan kewajiban luar negeri.
Menurut buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah) oleh Nana Supriatna dkk, fungsi devisa adalah sebagai berikut:
Sumber-sumber devisa
Sumber utama penambahan devisa negara berasal dari perdagangan. Pasalnya, sebagian besar devisa adalah dihasilkan dari perdagangan internasional antar negara.
Namun selain dari perdagangan, terdapat juga sumber-sumber devisa lainnya. Mengutip buku Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi oleh Bambang Widjajanta dkk, sumber devisa adalah:
1. Kegiatan ekspor
Salah satu sumber devisa adalah dari kegiatan ekspor antar negara. Semakin anyak ekspor barang atau jasa dilakukan, maka akan semakin besar pemasukkan devisa bagi negara.
2. Perdagangan jasa
Negara yang tidak kaya akan sumber daya alam, biasanya mengandalkan perdagangan jasa untuk sumber devisa negaranya.
3. Kegiatan pariwisata
Selain perdagangan, sumber devisa lainnya dari kegiatan pariwisata, yaitu berasal dari kunjungan turis mancanegara maupun domestik.
4. Pinjaman atau bantuan luar negeri
Sumber devisa ini biasanya digunakan oleh negara-negara dunia ketiga atau berkembang. Sebab, negara berkembang biasanya bergantung pada bantuan dari luar negeri dalam perekonomiannya.
5. Hibah atau hadiah dari luar negeri
Sumber devisa ini sifatnya tidak mengikat karena hibah atau hadiah dari dalam atau luar negeri tidak berlangsung berkali-kali.
6. Warga negara yang bekerja di luar negeri
Sumber devisa lain berasal dari warga negara yang bekerja di luar negeri seperti tenaga kerja Indonesia (TKI). Tenaga kerja ini memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penghasilan devisa melalui uang yang ditransfer dari asal negara dia bekerja.
Kesimpulannya, devisa adalah valuta asing yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri dan dapat diterima di dunia internasional. Sumber utama penambahan devisa negara berasal dari perdagangan.
https://money.kompas.com/read/2022/01/29/181300626/apa-itu-devisa-dan-sumber-utama-penambahan-devisa-negara-