Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Batu Bara Naik Signifikan, ITMG Kantongi Laba Bersih 213 Juta Dollar AS

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengantongi laba bersih sebesar 213 juta dollar AS pada Kuartal I 2022. Laba bersih ini naik 406,8 persen dari Kuartal I 2021 yang hanya 42 juta dollar AS.

Kenaikan laba bersih perusahaan yang cukup signifikan ini didorong oleh tingginya harga batu bara di tengah situasi global yang tidak pasti dan berisiko.

Direktur Utama ITMG Mulianto mengatakan, harga batu bara saat ini mencapai level yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Bahkan beberapa bulan lalu harga batubara pernah mencapai sekitar 400 dollar AS per ton.

Menurutnya, kenaikan harga batu bara yang cukup signifikan ini salah satunya dipicu oleh perang geopolitik Rusia dan Ukraina yang masih terjadi hingga saat ini.

"Bukan berarti kita mendukung perangnya ya, tapi itulah yang menyebabkan. Karena geopolitik tension sehingga terjadi short supply chain dan salah satunya adalah kebutuhan energi. Dampaknya dari sisi harga, melonjak cukup tinggi dan kita rasa akan banyak berikan manfaat kepada negara Indonesia dari sisi pemasukan," ujarnya di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Pada periode ini, ITMG membukukan penjualan bersih sebesar 640 juta dollar AS berkat kenaikan harga batubara tersebut. ITMG memperoleh rata-rata harga jual batu bara sebesar 150 dollar AS per ton atau lebih tinggi 121 persen dari Kuartal I 2021. Marjin laba kotor ITMG naik signifikan dari 30 persen pada Kuartal I 2021 menjadi 53 persen pada Kuartal I 2022.

Sepanjang Kuartal I 2022, ITMG memproduksi batu bara sebanyak 3,8 juta ton di tengah cuaca buruk dan hujan ekstrim. Untuk 2022, perseroan menargetkan volume produksi sebanyak 17,5-18,8 juta ton dengan volume penjualan sebesar 20,5-21,5 juta ton.

Dari target volume penjualan tersebut, sebanyak 31 persen harga jualnya telah ditetapkan, 46 persen mengacu pada indeks harga batu bara, 2 persen harga jualnya belum ditetapkan dan sisa 21 persen belum terjual.

Adapun volume penjualan yang sudah tercapai sebanyak 4,3 juta ton, yang dipasarkan ke Tiongkok 1,3 juta ton, Indonesia 0,9 juta ton, Jepang 0,6 juta ton, Bangladesh 0,4 juta ton, Filipina 0,3 juta ton, Thailand 0,3 juta ton, dan negara-negara lain di Asia Timur, Tenggara, Selatan serta Oseania.

"So far belum ada (penjualan ke Eropa tetapi kita sedang jajaki untuk melihat apakah ada hal yang bisa kita supply di sana. Supply kita masih fokus ke Asia seperti Jepang, China, India, Taiwan, tetapi untuk permintaan dari Korea secara spesifik belum ada tapi kita perhatikan terus apa yang bisa kita contribute," ucapnya.

Selain itu, perseroan juga menerapkan strategi manajemen biaya yang efisien dan berhati-hati untuk memaksimalkan profitabilitas dari momentum kenaikan harga batu bara sehingga mampu memperoleh EBITDA sebesar 323 juta dollar AS pada periode ini atau naik 277 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sampai dengan akhir Maret 2022, total aset ITMG tercatat sebesar 2 miliar dollar AS dengan total ekuitas 1,2 miliar dollar AS. Sejalan dengan arus kas dan EBITDA yang kuat, ITMG juga memiliki posisi kas dan setara kas yang solid sebesar 922 juta dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2022/05/19/111100126/harga-batu-bara-naik-signifikan-itmg-kantongi-laba-bersih-213-juta-dollar-as

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke