Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Minyak Mentah Anjlok karena Naiknya Produksi di Libya

Mengutip Bloomberg, harga minyak West Texas Immediately (WTI) kontrak Agustus 2022 sempat jatuh 3,5 persen pada perdagangan Kamis dan menetap pada level 96 dollar AS per barrel.

Pagi ini, harga minyak WTI ditutup naik tipis 0,18 persen menjadi 96,52 dollar AS per barrel. Sementara itu harga minyak Brent untuk kontrak September 2022 turun 2,8 persen di level 103,86 dollar AS per barrel.

Konsumsi di China turun

Penurunan harga minyak mentah terjadi karena kenaikan kasus Covid-19 di China yang berdampak pada terhentinya konsumsi BBM AS, yang dikhawatirkan akan turun menurunkan permintaan.

Harga minyak mentah WTI juga sempat turun karena China berupaya mendorong Zero Covid, sehingga open interst pada seluruh kontrak perdagangan berjangka China masuk dalam posisi terendah dalam 6 tahun. Hal ini berpotensi mendorong penurunan pergerakan pasar yang tajam.

Produksi naik di Libya

Pembatasan ekspor minyak Libya yang dicabut juga menambah sentimen bearish. Hal ini mendorong Libya untuk memulihkan produksinya dengan meningkatkan output di atas 700.000 barrel per hari.

Output diperkirakan akan kembali ke 1,2 juta barel per hari dalam waktu 7 hingga 10 hari. Namun, premi kontrak berjangka minyak mentah terdekat yakni Agustus 2022, sehingga kekhawatiran kelangkaan pasar mereda.

"Perdagangan minyak sangat melelahkan. Minyak bukan lagi perdagangan termudah di Wall Street dan itu membuat banyak investor meninggalkan taruhan bullish mereka," kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda Corp, dikutip dari Bloomberg. 


Rusia Vs Ukraina

Setelah harga minyak mengalami reli untuk sebagian besar paruh pertama tahun ini, harga minyak telah goyah dalam beberapa pekan terakhir, dan menghapus keuntungan, pasca invasi Rusia ke Ukraina.

Di sisi lain, kekhawatiran resesi dan pengetatan kebijakan bank sentral mendorong investor menjauhi sektor komoditas yang mendorong volatilitas pasar.

Pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh sas Rusia yang akan kembali dikirim ke Jerman melalui pipa Nord Stream, setelah 10 hari disetop karena perawatan rutin tahunan. Nord Stream AG mengatakan Moskow telah mulai mengirimkan gas, membawa beberapa bantuan ke pasar.

Sentimen di pasar Asia yakni, kegigihan China dengan strateginya dalam upaya pemberantasan Covid-19.

Hal ini telah menjadi hambatan bagi penggunaan energi dan memperlambat pertumbuhan regional. Asian Development Bank memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan produk domestik bruto di negara-negara berkembang Asia karena pendekatan Beijing terhadap virus Covid-19 menciptakan efek gelombang.

https://money.kompas.com/read/2022/07/22/072525226/harga-minyak-mentah-anjlok-karena-naiknya-produksi-di-libya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke