Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Jurus Erick Thohir Kurangi Impor BBM

Dia bilang, sekalipun Indonesia melakukan beberapa konsolidasi, seperti kendaraan listrik hingga implementasi B40 tidak akan meputup kemungkinan Indonesia untuk tidak melakukan impor minyak (BBM).

“Kita sudah sejak tahun 2003 impor BBM, kalaupun kita berhasil mengkonsolidasikan kendaraan listrik atau B40, yang sekarang di dorong pemerintah, tidak menutup kemungkinan kita tetap impor BBM,” kata Erick saat rapat bersama Komisi VI, Rabu (24/8/2022).

Erick mengungkapkan, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada impor, adalah dengan mendorong bagaimana BUMN bisa menekan impor BBM, dengan memproduksi energi jenis baru.

Dia bilang, pihaknya mendorong agar PTPN bisa turut serta dalam program B40, Biofuel, hingga substitusi Bioetanol.

“Kita juga terus mndorong bagaimana Kementerian BUMN, juga memproduksi BBM atau energi baru. Kita dorong program sawit yang untuk B40 ataupun Biofuel, dan kita dorong PTPN untuk memproduksi gula, dan sebagian untuk Bioethanol,” ungkap dia.

Erick mengungkpakan, negara Brasil dan India sudah mendorong Bioethanol untuk substitusi BBM, karena Bioetanol memiliki RON 130. Sementara itu, Thailand sudah memproduksi Bioethanol 12 persen, dan India 10 persen. Ia menilai, jika Indonesia bisa mengkonsolidasikan ini, maka akan dapat memperbaiki keuangan negara.

“Jika kita mengimpor BBM dengan kualitas yang kurang bagus, dan dicampur dengan Bioetanol RON 30, bisa menjadi BBM yang bisa kita gunakan untuk apapun,” lanjut dia.

Tak hanya itu, gasifikasi batu bara juga akan didorong sebagai upaya mengganti elpiji. Erick optimis hal ini bisa tercapai, hanya saja butuh waktu lama.

“Kita juga mendorong yang namanya batu bara, nanti dilakukan gasifikasi untuk mengganti elpiji. Proses-proses ini perlu waktu, memang kebijakannya cukup dilema, tapi kita yakin program ini bisa terjadi,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2022/08/24/190000226/ini-jurus-erick-thohir-kurangi-impor-bbm

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke