KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Experd Consultant
Salin Artikel

Pahami Karyawan Anda

BANYAK pemimpin mendapatkan posisinya karena memiliki kemampuan teknis dan prestasi dalam mencapai target. Namun, menjadi pemimpin sebenarnya bukan sekadar capaian target individual. Seorang pemimpin juga harus mampu menggerakkan orang lain agar dapat mencapai target kelompoknya.

Tidak sedikit pemimpin belum memiliki keterampilan untuk memengaruhi dan memotivasi bawahan. Bahkan, banyak dari mereka masih memandang bawahan secara “taken for granted”.

Istilah itu mengartikan bahwa bawahan adalah pekerja yang sudah seharusnya berproduksi. Jadi, ketika bawahan tidak mampu berproduksi secara tidak optimal, hal-hal mengenai mutu, motivasi, disiplin, komitmen, dan lainnya dijadikan kambing hitam.

Sudah saatnya pola pikir demikian diubah. Sebab, pada hakikatnya, pekerja adalah individu dengan segala kebutuhan manusiawinya.

Otak individu yang bahagia akan mengeluarkan hormon dopamin yang dapat membuat mereka menjadi lebih bersemangat. Mereka senang ketika dikenal secara personal, apalagi oleh atasan yang merupakan significant other baginya.

Mereka ingin dikenal sebagai individu yang memiliki hati dan passion terhadap pekerjaannya, bukan sebagai orang upahan semata.

Jadi, memperhatikan karyawan beserta kehidupan pribadinya merupakan kekuatan yang sangat besar untuk memotivasi agar mereka mau memberikan hatinya dalam bekerja.

Cara tersebut dipraktikkan oleh Chief Executive Officer (CEO) Best Buy Hubert Joly. Ia meminta kepada para kepala toko untuk lebih banyak mendengarkan karyawan dan mencari tahu purpose mereka dalam hidup. Purpose individual ini nantinya akan dihubungkan dengan sasaran perusahaan.

Metode tersebut menjadikan karyawan semakin bersemangat. Sebab, mereka menyadari bahwa kesuksesan perusahaan merupakan kesuksesan mereka juga dalam mencapai tujuan pribadi.

Individu adalah makhluk sosial yang senang berkolaborasi dengan orang lain. Untuk itu, pemimpin perlu membangun kultur yang memang bisa menaungi nilai-nilai hidup yang dimiliki para bawahan. Tanpa mendalami hal yang dianggap penting oleh para bawahan, sulit untuk membangun kultur yang tepat.

Aktifkan pendekatan reflektif

Meskipun para pemimpin sudah menyadari bahwa bawahan akan lebih engage bila dikenali dan diakui, banyak sekali tantangan untuk melakukannya. Utamanya, pada zaman hibrida ketika tatap muka semakin jarang.

Oleh karena itu, para pemimpin perlu mengaplikasikan pendekatan reflektif. Pendekatan reflektif sendiri adalah teknik mengajukan pertanyaan kepada rekan-rekan kerja. Hal ini dapat mendorong karyawan untuk mendeskripsikan apa yang membuat mereka bangga dan mengapa itu penting bagi mereka.

Sebagai pemimpin, kita sering memuji dan menyatakan apresiasi kepada seseorang. Namun, belum tentu hal ini menjadi sesuatu yang dianggap penting dan membanggakan bagi orang lain.

Contohnya, seorang atasan memuji anak buahnya karena merasa kemampuannya dalam berkomunikasi dan melakukan presentasi sangat mumpuni. Sementara itu, si bawahan ingin dikenali atas kreativitas dan kepemimpinannya dalam membawa tim untuk berubah.

Dengan memahami keinginan bawahan, kita dapat memfokuskan perhatian pada apa yang mereka anggap penting dan semakin mendorong mereka untuk mencapai tujuannya dengan apresiasi atas prestasi-prestasi sekecil apa pun itu.

Membiasakan pendekatan reflektif

Pendekatan reflektif menyediakan pemimpin sebuah jendela untuk melihat apa yang penting bagi seorang bawahan. Karyawan mendapat kesempatan untuk menggambarkan dirinya secara lebih terbuka. Pemimpin juga bisa segera meluruskan persepsi bawahan bila ada kesalahpahaman.

Bila hal tersebut sudah menjadi kebiasaan, refleksi mengenai small win dengan semangat perbaikan akan lebih mudah untuk didiskusikan.

Ada beberapa kebiasaan untuk memperkuat dialog-dialog menjadi lebih bermakna. Pertama, undang bawahan untuk sharing. Tunjukkan bahwa Anda ingin mengetahui hal-hal yang mereka nikmati dalam tugasnya, apa yang mereka banggakan, serta kesulitan-kesulitannya.

Cara itu tidak perlu berupa rapat formal. Anda bisa melakukannya secara santai saat makan siang bersama, minum kopi, atau dalam perjalanan bersama.

Tentu bawahan tidak langsung dapat bercerita dengan lancar dan detail. Di sinilah, pemimpin bertugas untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan elaboratif yang mendorong bawahan semakin baik dalam memahami apa yang benar-benar penting bagi mereka.

Kedua, lakukan “penyelidikan” secara positif. Petra Kolber dalam buku The Perfectionism Detox menyatakan bahwa manusia sering mengurangi keberhasilannya dan melebihkan kekurangannya.

Sebagai pemimpin, kita perlu menggali rasa berhasil bawahan dengan mendiskusikan prestasi-prestasi kecilnya. Pemimpin juga bisa menanyakan bawahan terkait proses mereka mencapai keberhasilan dan pembelajaran yang didapat.

Dalam proses bercerita itu, tanpa disadari, mereka juga merefleksikan upaya dan jerih payah yang dilakukan hingga mencapai keberhasilan. Rasa bangga akan timbul dengan sendirinya ketika mereka menyadari jalan panjang yang dilalui.

Ketiga, refleksikan ulang. Dialog yang menyenangkan perlu ditutup dengan sedikit refleksi dengan berterima kasih atas hal-hal baru yang dipelajari bersama serta apresiasi terhadap kelebihan dan keberhasilan yang diraih.

Hasil pembicaraan dari hati ke hati seperti itu akan menjadi semakin kuat bila kita terus membawanya dalam pembicaraan pada kemudian hari. Anak buah akan merasa pemimpin memiliki kepedulian terhadap perkembangan dirinya dan ia semakin termotivasi.

Individu tidak otomatis percaya kepada mereka yang menjadi pemimpinnya. Rasa percaya ini perlu dipupuk sedikit demi sedikit melalui bukti nyata yang ditunjukkan oleh pemimpin dalam kesehariannya. Sekali komitmen seorang pemimpin terbukti, bawahan akan semakin percaya dan ikatan atasan-bawahan akan semakin kuat.

Meyakini bahwa yang kita pimpin adalah manusia dengan segala kebutuhan manusiawinya, kita pun akan menjadi pemimpin yang lebih manusiawi dan dapat membangun hubungan satu sama lain yang lebih mendalam.

“Saya telah belajar bahwa orang akan melupakan apa yang Anda katakan. Namun, orang tidak akan pernah melupakan bagaimana Anda membuat mereka merasa dimanusiakan.” – Maya Angelou.

https://money.kompas.com/read/2022/11/12/111427626/pahami-karyawan-anda

Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bagikan artikel ini melalui
Oke