Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laba Bersih SIG Rp 2 Triliun, Pemerintah "Kecipratan" Rp 522 Miliar

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada Maret 2022, laba bersih SIG tersebut ditetapkan menjadi sebanyak 50,66 persen atau Rp 1,02 triliun sebagai dividen tunai.

Sementara sebesar 49,34 persen atau sekitar Rp 997,19 miliar, ditetapkan sebagai cadangan lainnya.

Terbaru, SIG secara konsisten mampu mencatatkan pertumbuhan yang solid hingga kuartal III 2022. Dengan EBITDA absolut tercatat meningkat 0,6 persen menjadi Rp 5,73 triliun, sementara marjin EBITDA meningkat 0,1 persen menjadi 22,7 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Adapun laba bersih perseroan juga dirilis turut meningkat sebesar 18,9 persen menjadi Rp1,65 triliun. Dengan peningkatan marjin laba bersih 1,0 persen menjadi 6,5 persen, jika dibandingkan tahun lalu.

"Pencapaian ini tidak lepas dari upaya perusahaan yang terus fokus mengelola pasar, konsisten meningkatkan operational excellence untuk mencapai optimalisasi operasi dan efisiensi biaya, serta inisiatif untuk terus berinovasi mengembangkan diversifikasi produk dan solusi untuk menciptakan peluang dan pasar baru," ujar Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (8/12/2022).

"Dengan demikian, perusahaan dapat terus memberikan kontribusi terbaiknya kepada pemegang saham dan para pemangku kepentingan," kata Vita.


Peningkatan Profitabilitas

Setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 4 November 2022, SIG telah mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 Desember 2022 untuk melakukan aksi korporasi, berupa penambahan modal terbatas dengan cara menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Sebagai pemegang saham mayoritas sebesar 51,01 persen, pemerintah akan ambil bagian dalam aksi korporasi, dengan melakukan inbreng atas saham milik Negara Republik Indonesia pada PT Semen Baturaja (Persero) TBK (SMBR). Yakni, sebanyak 7.499.999.999 saham Seri B atau mewakili 75,51 persen dari seluruh modal di tempatkan dan disetor penuh dalam SMBR.

Sementara untuk pelaksanaan HMETD yang berasal dari porsi publik, bakal disetorkan dalam bentuk tunai. Di mana dalam transaksi inbreng yang dilakukan, bakal membuat SIG menjadi pemegang saham mayoritas pada SMBR dan memiliki posisi strategis.

Bergabungnya SMBR menjadi bagian dari SIG, akan memperkuat posisi perusahaan BUMN semen melalui kelancaran penyediaan dan distribusi pasokan semen, serta beragam solusi bahan bangunan lainnya yang memadai untuk kebutuhan pembangunan masyarakat dan mendukung agenda pembangunan nasional.

Adapun dalam langkah integrasi yang dilakukan tersebut, diprediksi akan memberikan nilai tambah melalui efisiensi dan sinergi mencapai Rp1,65 triliun, selama tahun 2022 hingga 2026.

https://money.kompas.com/read/2022/12/08/210000426/laba-bersih-sig-rp-2-triliun-pemerintah-kecipratan-rp-522-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke