Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kekhawatiran Krisis Perbankan Mereda, Harga Minyak Dunia Naik 4 Persen

Penguatan itu terjadi setelah Irak berpotensi menghentikan ekspor minyak dari wilayah semi-otonom Kurdi melalui Turki. Selain itu, dipengaruhi pula langkah-langkah untuk mengatasi potensi krisis perbankan yang dapat memukul permintaan minyak.

Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent naik 4,17 persen atau 3,13 dollar AS menjadi sebesar 78,12 dollar AS per barrel. Sementara harga minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) AS naik 5,24 persen atau 3,63 dollar AS menjadi di level 72,89 dollar AS per barrel.

Sepanjang pekan lalu, Brent tercatat naik 2,8 persen, sedangkan WTI menguat 3,8 persen karena meredanya kekhawatiran investor terhadap sektor perbankan.

"Harga minyak naik lebih tinggi memperpanjang keuntungan dari minggu sebelumnya karena investor mempertimbangkan upaya otoritas untuk menenangkan kekhawatiran mengenai sistem perbankan global," kata Fiona Cincotta, Analis Pasar Keuangan Senior di City Index.

Irak telah memenangkan kasus arbitrase internasional yang bakal membuat sekitar setengah persen pasokan minyak global, atau 450.000 barrel per hari (bpd), yang merupakan ekspor minyak mentah dari wilayah semi-otonom Kurdi, berhenti.

Kini pengiriman minyak tersebut perlu mendapatkan persetujuan Irak. Kondisi tersebut bisa memaksa pemotongan produksi minyak di wilayah semi-otonom Kurdi.

Di sisi lain, dari sektor perbankan, First Citizens BancShares Inc bakal membeli simpanan dan pinjaman Silicon Valley Bank (SVB), menutup satu bab dalam krisis kepercayaan yang telah mengoyak pasar keuangan sejak SVB dinyatakan kolaps dua minggu lalu.

Sementara itu, ada juga harapan bank akan mendapatkan dukungan pendanaan yang ekstra setelah otoritas AS dilaporkan sedang dalam pertimbangan awal untuk memperluas fasilitas pinjaman darurat. Kondisi ini telah meredakan kekhawatiran pasar.

Pergerakan harga minyak juga dipengaruhi kondisi geopolitik yang masih memanas, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus.

Langkah tersebut menjadi salah satu sinyal nuklir Rusia yang paling menonjol dan sekaligus peringatan kepada NATO atas dukungan militernya untuk Ukraina.

Pada sisi permintaan, harga minyak mentah dipengaruhi pula ekspetasi permintaan yang kuat dari China, negara importir minyak terbesar di dunia.

Impor minyak mentah China diperkirakan meningkat 6,2 persen dari tahun lalu menjadi sebanyak 540 juta ton barrel di 2023, menurut perkiraan tahunan oleh unit penelitian China National Petroleum Corp.


https://money.kompas.com/read/2023/03/28/083100326/kekhawatiran-krisis-perbankan-mereda-harga-minyak-dunia-naik-4-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke