Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] Turis Taiwan Mengaku Diperas Petugas Bea Cukai Rp 4 Juta | Polemik KCJB, Kini Terjebak Bunga 3,4 Persen

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kembali menjadi perbincangan publik. Kali ini yang menjadi sorotan ialah adanya klaim turis Taiwan yang mengaku diperas oleh petugas Bea Cukai di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh video TikTok milik akun @lylien59, yang menunjukkan sebuah tayangan video dari media berita Taiwan.

Di dalam video itu juga dituliskan sebuah narasi yang menyebutkan bahwa turis Taiwan mendapatkan perlakuan tidak mengenakan dari petugas Bea Cukai.

Disebutkan, terdapat turis Taiwan yang diminta untuk membayar denda sebesar 4.000 dollar AS atau sekitar Rp 60 juta (asumsi kurs Rp 15.000 per dollar AS) karena mengambil foto di area Bea Cukai Bandara Ngurah Rai, Bali.

Turis tersebut diancam akan dideportasi apabila tidak membayarkan denda. Namun, petugas Bea Cukai kemudian hanya memintakan denda sebesar 400 dollar AS atau sekitar Rp 6 juta karena turis baru melakukan pelanggaran pertama.

Selengkapnya klik di sini. 

2. Viral Penumpang Batik Air Marah-marah AC Mati Saat Penerbangan, Manajemen: Penyebabnya "Ground Power Issue"

Sebuah video yang menampilkan penumpang pesawat marah-marah ke pramugari karena kepanasan di dalam pesawat, viral di media sosial. Tampak perwakilan dari penumpang mengungkapkan protesnya ke pramugari yang bertugas.

"Saya mau ngomong sama (petugas) pesawatnya, jangan terbang sampai kita ketemu sama pilotnya. Setuju gak?" ujar seorang penumpang pesawat dan disambut dengan jawaban dari penumpang lainnya, "Setuju."

Pada video tertera keterangan kejadian ini terjadi pada penerbangan Batik Air rute Kuala Lumpur-Jakarta.

Dalam keterangan itu, diketahui penyebab penumpang protes lantaran pendingin pesawat (air conditioner/AC) tidak berfungsi sementara pihak maskapai tetap memaksakan untuk menerbangkan pesawat.

Selengkapnya klik di sini. 

3. Terancam Gulung Tikar, Ini Sejarah Tupperware

Perusahaan produk rumah tangga yang digandrungi emak-emak di Indonesia, Tupperware terancam gulung tikar.

Perusahaan Tupperware terancam bangkrut karena kesulitan finansial. Saham Tupperware turun sebesar 90 persen selama setahun terakhir.

Bahkan, pada Senin (10/4/2023) saham perusahaan tersebut kembali turun hampir 50 persen.

Tak sampai di situ, New York Stock Exchange sempat memperingatkan bahwa saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak mengajukan laporan tahunan yang wajib dilakukan. Namun sebenarnya bagaimana sejarah Tupperware?

Selengkapnya klik di sini. 


4. Soal Gaji Pegawai Otorita IKN Belum Dibayar, Jokowi: Haknya Tidak Hilang dan Akan Kita Percepat...

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dirinya masih menunggu aturan mengenai gaji dan tunjangan bagi pegawai Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) yang tengah dibahas oleh kementerian terkait.

Aturan tersebut nantinya akan berupa peraturan presiden (perpres). Hal itu dia sampaikan usai meresmikan Apartemen Semesta Mahata Margonda Depok, Jawa Barat.

"Tapi memang kita ini kan membuat perpres dan menghitung tunjangan itu kan juga memerlukan konsolidasi antarkementerian. Yang penting haknya tidak hilang dan akan kita percepat. Kemarin, baru saja kita bicarakan," ujarnya, Kamis (13/4/2023).

Jika pembahasan terkait gaji dan tunjangan tersebut selesai, Presiden memastikan akan segera menekennya. "Ya kalau sampai di meja saya detik itu juga saya tandatangani," kata Jokowi.

Selengkapnya klik di sini. 

5. Polemik KCJB: Molor dan Biaya Bengkak, Kini Terjebak Bunga 3,4 Persen

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, baru saja melaporkan hasil lawatannya ke China pada 4-6 April 2023. Pembicaraan soal utang dan bunga pinjaman pembiayaan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) jadi pembahasan utamanya.

Proyek ini pada awalnya digadang-gadang murni bisnis, namun kemudian pemerintah meralatnya karena kini ikut dibiayai APBN. Kedua negara juga telah menyepakati nilai pembengkakan biaya (cost overrun) Proyek Strategis Nasional (PSN) ini sebesar Rp 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18,02 triliun.

Angka tersebut merupakan hasil audit setiap negara yang kemudian disepakati bersama. Dengan demikian, biaya total proyek yang berlangsung sejak 2016 itu kini mencapai 7,27 miliar dollar AS atau setara Rp 108,14 triliun.

Nilai setelah pembengkakan ini sejatinya jauh melampaui investasi dari proposal Jepang melalui JICA yang memberikan tawararan proyek KCJB sebesar 6,2 miliar dollar AS dengan bunga 0,1 persen.

Selengkapnya klik di sini. 

https://money.kompas.com/read/2023/04/14/053208626/populer-money-turis-taiwan-mengaku-diperas-petugas-bea-cukai-rp-4-juta-polemik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke