Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Program Alsintan Kementan Bantu Petani Banyuwangi Tingkatkan Produksi Pertanian

KOMPAS.com - Program bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang disalurkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) membantu para petani di Banyuwangi dalam meningkatkan produksi pertanian.

Salah satu anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Surangganti bernama Heru Rusiyanto mengaku bahwa produksi padinya semakin meningkat sejak ada bantuan alsintan dari Kementan.

"Saya sebagai petani sangat merasakan betul manfaatnya, mulai dari pengolahan sampai tahap panen dan pascapanen," kata pria yang berasal dari Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi itu melalui keterangan persnya, Jumat (14/4/2023).

Dari hasil panen, Heru merasakan perbandingan yang cukup signifikan saat sebelum dan setelah memakai alsintan.

Ia menjelaskan, sebelumnya luasan lahan 6.000 meter persegi (m2) miliknya hanya dapat menghasilkan 30 karung atau 3,3 sampai 3,6 ton padi. Setelah menggunakan alsintan, produksi pascapanen meningkat menjadi 5 sampai 6 ton.

Selain karena efisiensi waktu dan tenaga, kata Heru, pertumbuhan padi setelah menggunakan alsintan lebih bagus dan cepat.

"Anakannya lebih banyak dan ketika kami panen kehilangan yang jatuh-jatuh itu juga sedikit," jelasnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengungkapkan, percepatan tanam akan bisa dilakukan dengan bantuan alsintan.

"Pertanian itu sifatnya sustainable atau berkelanjutan. Artinya, apabila tidak ada yang beli, maka disimpan dulu. Bisa kita jual nanti atau untuk konsumsi sendiri. Paling penting (adalah) simpan (hasil pertanian) yang benar. Jadi tidak alasan tidak tanam. Kita punya alsintan, manfaatkan,” kata SYL.

Jadi penghasilan tambahan

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, alsintan akan memberi penghasilan tambahan bagi poktan atau gapoktan jika bisa dikelola dengan baik.

"Poktan atau gapoktan bisa membentuk UPJA, koperasi, dan kelompok usaha bersama (KUB) untuk mengembangkan alsintan bantuan pemerintah dan mengelolanya menjadi model bisnis jasa sewa alsintan," katanya.

Menurut Ali, bantuan alsintan ke petani harus bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Sebab, usaha tani dari petani pengguna alsintan jauh lebih efektif dan efisien.

"Kalau dulu petani membajak sawah dengan alat tradisional butuh waktu lima sampai enam hari per hektar (ha). Dengan memanfaatkan traktor, petani hanya butuh waktu 3 jam per ha, sehingga penggunaan alsintan 40 persen lebih efisien," tutur Ali.

Tingkatkan produktivitas pertanian

Sementara itu, Direktur Alsintan Muhammad Hatta berharap, bantuan tersebut dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mendorong peningkatan pendapatan petani.

Selain itu, ia juga berharap, bantuan alsintan dapat menumbuhkan petani–petani milenial guna mengatasi kelangkaan tenaga kerja.

“Bantuan alsintan yang diberikan dimanfaatkan sebaik mungkin. Jadi poktan yang sebelumnya mengolah tanah dan panen dengan cara manual atau sewa, dengan adanya bantuan ini menjadi tidak perlu sewa lagi, sehingga ada manfaat dari segi ekonomi kelompok tani di situ,” ujar Hatta.

Apabila sudah meyakini manfaat alsintan, lanjut dia, petani diharapkan bisa membeli alsintan secara mandiri dengan memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Taksi Alsintan.

Hatta menjelaskan, kredit tersebut mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan mekanisasi pertanian untuk membantu peningkatan produksi pangan.

Selain itu, KUR tersebut juga dapat digunakan poktan untuk membeli mesin pertanian, mulai dari prapanen hingga pascapanen.

"Alsintan bantuan pemerintah memang terbatas. Tetapi bila ada poktan yang ingin memiliki alsintan sendiri silakan ajukan kredit ke bank dengan memanfaatkan KUR Taksi Alsintan," imbuh Hatta.

https://money.kompas.com/read/2023/04/14/161414426/program-alsintan-kementan-bantu-petani-banyuwangi-tingkatkan-produksi

Terkini Lainnya

JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

JR Connexion Kembali Beroperasi, Simak Jadwal Barunya

Whats New
Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Tahun Ini, PNM Targetkan Kredit Ultra Mikro Rp 72 Triliun

Whats New
IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

IHSG Ditutup Naik Tembus 7.000 Lagi, Rupiah Menguat

Whats New
Presdir Jahja Setiaatmadja 'Serok' Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Presdir Jahja Setiaatmadja "Serok" Saham BBCA Senilai Rp 1,98 Miliar

Whats New
Komisi XI DPR Sepakat Destry Damayanti Jabat Deputi Gubernur Senior BI Periode Dua

Komisi XI DPR Sepakat Destry Damayanti Jabat Deputi Gubernur Senior BI Periode Dua

Whats New
BRI Insurance Catat Pertumbuhan Premi Bruto 40,49 Persen pada Kuartal I 2024

BRI Insurance Catat Pertumbuhan Premi Bruto 40,49 Persen pada Kuartal I 2024

Rilis
Usai Jalani 'Fit and Proper Test', Destry Damayanti: Alhamdulilah Lancar...

Usai Jalani "Fit and Proper Test", Destry Damayanti: Alhamdulilah Lancar...

Whats New
AISA Catat Lonjakan Laba Usaha 101,4 Persen pada Kuartal I-2024

AISA Catat Lonjakan Laba Usaha 101,4 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Kolaborasi dengan Shopee Dorong Anteraja Berkembang Pesat

Kolaborasi dengan Shopee Dorong Anteraja Berkembang Pesat

Whats New
Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27,5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27,5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Whats New
Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Whats New
Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti 'Fit and Proper Test' di DPR

Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti "Fit and Proper Test" di DPR

Whats New
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Whats New
Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Whats New
26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke