Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Startup Banyak yang Melakukan PHK?

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan berita pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran oleh perusahaan startup.

Mengutip Kompas.com, Deputi IV Kemenko Perekonomian, Muhammad Rudy Salahudin, Indonesia menduduki peringkat keenam dunia untuk jumlah startup terbanyak dengan total 2.400.

Jumlah tersebut bahkan lebih besar dibandingkan dengan Singapura dan China. Meski jumlahnya semakin meningkat, sayangnya banyak pula perusahaan startup yang harus gulung tikar karena beberapa faktor penyebab.

Informasi ini dijelaskan oleh Nurul Huda, Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), dalam siniar CUAN episode “Merintis Start Up Digital untuk Pemula” dengan tautan akses dik.si/CUANStartup.

Menurut Nurul Huda, jumlah perusahaan startup di Indonesia yang mendapatkan berkurang drastis dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, startup mendapat gelontoran dana sebesar Rp144 triliun. Sementara itu, sampai pertengahan tahun ini, investor hanya berani mengeluarkan Rp31,5 triliun.

Pendanaan yang terhambat pun membuat banyak startup harus memutar otak untuk bisa bertahan. Akhirnya, banyak dari mereka yang melakukan efisiensi dengan memutus hubungan kerja dengan karyawannya.

Aktor Utama Startup Indonesia

Dalam ekosistem startup, Nurul Huda pun memberikan gambaran yang menggerakannya. Pertama adalah perusahaan startup itu sendiri yang merupakan aktor utama. Mereka disebut sebagai aktor karena mampu mengatur keuangan dan harga produk atau jasa yang dijanjikan.

Sayangnya, startup Indonesia mayoritas masih sangat bergantung pada pendanaan. Sementara itu, masih sedikit sekali jumlah startup yang berhasil mendapatkan keuntungan dari produk atau jasa yang dijual. Mereka mampu beroperasi jika mendapat suntikan dana dari para investor.

Aktor kedua tak kalah penting adalah investor. Para investor menjadi sumber pendanaan utama startup agar mereka mampu menarik konsumen lebih banyak. Hal ini bisa dilihat dengan maraknya cashback, diskon, atau promo atau lebih dikenal sebagai strategi ‘bakar duit’.

Strategi ini ternyata tak membuat bisnis stabil karena konsumen hanya akan menggunakan produk atau jasa tersebut saat sedang mendapat promosi. Setelah promo menurun, konsumen cenderung meninggalkannya dan beralih ke platform yang menawarkan harga lebih murah.

Ketatnya Pendanaan Investor Tahun Ini

Penurunan pendanaan yang diberikan investor tahun ini disebabkan oleh ketatnya regulasi oleh venture capital global. Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi geosospol yang sedang tak stabil (perang) dan tingginya inflasi sehingga meningkatkan suku bunga.

Ketidakstabilan situasi ini pun membuat venture capital di seluruh dunia menjadi pemilih dalam memberikan pendanaan. Banyak startup pendanaannya dihentikan sehingga menghambat operasional. Apabila tak mampu mengelola dengan baik, mayoritas startup memilih efisiensi karyawan.

Value untuk Bangun Startup di Indonesia

Untuk mencegah fenomena ini, Nurul Huda pun memberikan beberapa kiat yang bisa dilakukan sebelum membangun startup.

Pertama adalah membangun tujuan dan strategi yang terukur untuk memperoleh keuntungan. Bahkan, jika perlu siapkan strategi alternatif selain ‘bakar duit’.

Pilihlah model bisnis yang mengedepankan nilai jual suatu produk karena hal ini dapat memberikan bisnis solusi jangka panjang. Selain menarik konsumen, gunakan uang dari investor untuk memperkuat produk atau jasa yang ditawarkan.

Libatkan pula saran dan kritik konsumen untuk mengembangkannya.

Selain itu, pelaku bisnis harus bisa memberikan cerita yang jujur dan berbasis pada data untuk investor saat melakukan pitching. Lebih bagus lagi jika startup sebelumnya telah berhasil mencapai target keuntungan.

Sebab menurut Nurul Huda, hal ini akan membuat investor lebih tertarik dan percaya terhadap model bisnis kita.

Lantas, bagaimana caranya untuk memulihkan ekonomi dan memutus gelombang PHK ini? Dengarkan perbincangan lengkapnya dalam siniar CUAN episode “Merintis Start Up Digital untuk Pemula” dengan tautan akses dik.si/CUANStartup.

Akses juga episode lainnya melalui playlist CUAN di YouTube Medio by KG Media.

https://money.kompas.com/read/2023/05/23/120417726/kenapa-startup-banyak-yang-melakukan-phk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke