Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

DPR Usul Bos Garuda Indonesia Dipindah, Benahi Waskita Karya

Hal ini diusulkan Andre menyusul kesuksesan Irfan memimpin Garuda Indonesia.

"Pak Irfan (Dirut Garuda Indonesia) yang katanya sudah sukses, mungkin bisa kita pertimbangkan hari Kamis besok usulkan ke pak Erick (Menteri BUMN) ke Waskita, menyambut tangan-tangan baru," kata Andre dalam rapar kerja Komisi VI dengan Garuda Indonesia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Andre mengatakan, kehadiran Irfan di Waskita diharapkan dapat menyelamatkan perusahaan BUMN tersebut.

"Kita usulkan bisa jadi kesimpulan rapat," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kesuksesan Garuda Indonesia tidak hanya berkat kegigihannya selaku pimpinan perusahaan, melainkan buah kerja sama dari seluruh pihak.

Karenanya, kata dia, jika seluruh tim tersebut tak ikut bersamanya, penyelamatan Waskita Karya belum tentu dicapai.

"Soal Waskita ini ada satu yang fundamental karena penyelamatan Garuda itu bukan karena saya tetapi karena kita semua, jadi kalau misalkan dipindahkan ke Waskita kalau semuanya enggak ikut enggak ada gunanya," kata Irfan dalam rapat kerja tersebut.

Terakhir, Irfan juga mengaku sudah tidak muda lagi untuk berkiprah dengan jabatan baru.

"Dan saya tahu diri usia saya tidak muda lagi," ucap Irfan.

Laba jumbo Garuda Indonesia sepanjang 2022

Sebagai informasi, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk baru saja merilis laporan laba bersih sebesar 3,8 miliar dollar AS atau setara Rp 56,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.975 per dollar AS) di sepanjang 2022 (dibulatkan menjadi Rp 57 triliun) pada 1 Juni 2023.

Kinerja laba bersih emiten berkode GIAA itu berhasil dicapai setelah menghadapi periode pandemi Covid-19 yang memukul keuangan perseroan. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut, laba bersih Garuda Indonesia tahun 2022 tersebut merupakan yang terbesar sepanjang sejarah.

Laba jumbo Garuda Indonesia sebesar Rp 56,9 triliun tentu menimbulkan tanda tanya. Terlebih, maskapai pelat merah ini selama ini masih didera dengan utang yang menggunung dan masih sering mencatatkan kerugian. Sebagai contoh, pada kuartal I 2023 saja, Garuda mencatat kerugian sebesar Rp 1,61 triliun.

Yang harus dipahami, laba Garuda yang melejit tersebut terjadi karena adanya pendapatan restrukturisasi utang dengan disetujuinya Perjanjian Perdamaian dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Artinya, laba atau untung perseroan yang meroket tersebut bukan semata karena kinerja apik perusahaan, namun karena perusahaan mencatatkan pendapatan yang belum direalisasikan.

https://money.kompas.com/read/2023/06/13/172000626/dpr-usul-bos-garuda-indonesia-dipindah-benahi-waskita-karya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke