PLN Indonesia Power Optimalkan Pembangkit, Jaga Pasokan Listrik Selama Libur Panjang

Seperti diketahui, saat ini tengah memasuki momentum perayaan dan cuti bersama Idul Adha 1.444 Hijriah, serta liburan sekolah.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pasokan listrik yang andal dan aman didukung oleh pasokan energi primer yang terjamin. Pihaknya pun memastikan pasokan energi primer saat ini dalam kondisi aman pada setiap pembangkit PLN.

“Kami telah dan terus memastikan seluruh lini proses bisnis berjalan dengan baik," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (30/6/2023).

PLN memastikan pasokan batu bara ke pembangkit pada momentum libur panjang kali ini dalam posisi aman, dengan Hari Operasi Pembangkit (HOP) rata-rata mencapai 28 hari.

Secara rinci, untuk HOP pembangkit di regional Jawa, Madura, dan Bali rata-rata mencapai 25,7 hari. Kemudian di regional Sumatra dan Kalimantan mencapai 25,1 hari.

Sementara untuk HOP pembangkit di regional Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua bahkan rata-rata bisa mencapai 33 hari.

PLN juga sudah memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit. Saat ini stok BBM di pembangkit PLN mencapai 289.9000 kiloliter, sedangkan untuk gas mencapai 34.304 BBTU.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putera menambahkan, sebagai penopang di sisi hulu kelistrikan Tanah Air, pihaknya terus menjalankan fungsi dengan mengoptimalkan pembangkit guna menjaga pasokan listrik untuk setiap aktivitas masyarakat.

Menurutnya, PLN Indonesia Power telah memastikan keandalan pembangkit dari lokasi di paling timur sampai dengan paling barat wilayah Indonesia, sehingga pasokan listrik tetap aman.

"Kami pastikan pembangkit-pembangkit kami tetap andal, dan masyarakat yang merayakan Idul Adha dapat tenang, nyaman dan menikmati setiap aktivitas ibadah maupun saat berkumpul dengan keluarga melalui listrik yang kami salurkan," ungkapnya.

Adapun dalam momentum libur panjang ini, PLN juga menyiagakan 82.000 personilnya selama 24 jam guna menjaga keandalan pasokan listrik di seluruh Indonesia.

Para personel dibekali dengan peralatan dan armada pendukung, berupa 1.500 unit genset, 560 unit UPS (Uninterruptible Power Supply), 925 UGB (Unit Gardu Bergerak), 16 trafo mobile, 260 crane, 3.300 mobil, 3.400 motor, dan peralatan lainnya.