Dua perusahaan tersebut merupakan perusahaan ke 50 dan 51 yang melantai di BEI sepanjang tahun ini. Dengan demikian, maka jumlah perusahaan tercatat yang ada di BEI dengan kehadiran dua perusahaan baru tersebut, adalah 875 perusahaan tercatat.
Untuk lebih rincinya, simak prospektus singkat INET dan MAHA:
1. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET)
INET berencana melepas 1,5 miliar lembar saham biasa atas nama atau sebesar 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum yang dikeluarkan dari portepel Perseroan.
Perusahaan telah menetapkan harga IPO, Rp 101 per lembar saham, dengan estimasi dana IPO yang akan dikantongi adalah Rp 151,5 miliar. Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 2,1 miliar lembar Waran Seri I yang menyertai saham baru.
Nilai tersebut setara dengan 35 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran disampaikan yang menyertai saham biasa atas nama yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum.
Waran Seri I tersebut memiliki harga pelaksanaan Rp 91 per lembar, dimana perusahaan membidik total dana yang diperoleh dari hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 191,1 miliar.
Mengutip prospektus, dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan perseroan untuk melakukan setoran modal kepada entitas anak yaitu PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) sebesar Rp 90 miliar. Nantinya dana tersebut akan digunakan oleh PFI sebesar 60 miliar untuk belanja modal berupa pengembangan jaringan kabel Fiber Optic di area Jabodetabek.
Belanja modal yang dilakukan adalah berupa pembangunan jaringan Fiber Optik yang ditanam di bawah tanah dengan melanjutkan pembangunan dari yang sebelumnya. Untuk hal ini, PFI telah memiliki kontrak kerjasama dengan kontraktor pembangunan tersebut.
Sisanya, sekitar Rp 30 miliar akan digunakan oleh PFI sebagai modal kerja namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, pembayaran gaji karyawan dan uang jaminan (deposit) sewa Fiber Optic di area Pulau Jawa.
Kemudian, sekitar Rp 30 miliar dari dana IPO akan digunakan untuk melakukan setoran modal kepada Entitas anak yaitu PT Data Prima Solusindo (DPS), dan kemudian akan digunakan oleh DPS sebagai modal kerja namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha DPS.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan DPS belum menentukan supplier dari kabel yang akan dibeli dengan dana hasil Penawaran Umum. Perseroan akan menentukan supplier mana yang dapat memberikan penawaran paling kompetitif sesuai dengan kebutuhan Perseroan.
Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal Perseroan antara lain namun tidak terbatas pada pembelian bandwith internet, biaya pemasaran, pembayaran gaji karyawan dan pembelian persediaan kabel serta material lain guna mendukung kegiatan usaha Perseroan.
2. PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA)
MAHA berencana akan melepas sebanyak 4,16 miliar lembar saham biasa atas nama, atau sebesar 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham. Perusahan telah menetapkan harga perdana saham sebesar Rp 118 per lembar, dengan target dana IPO yang dikantongi sejumlah Rp 491,58 miliar.
Adapun penggunaan dana IPO, yakni sekitar 60 persen akan digunakan untuk pembelian armada truck baru mencakup 50 unit FH16 610 (prime mover), dan 50 unit FMX 440 (dump truck). Sisanya sekitar 40 persen akan digunakan untuk pembelian sekitar 50 unit dolly dan 100 unit vessel untuk peningkatan kapasitas produksi dan peremajaan unit.
Pembelian unit dolly dan vessel akan ditentukan kemudian menyesuaikan kebutuhan Perseroan, yang rencananya akan direalisasikan sebagian dalam kurun waktu Agustus 2023 sampai dengan Desember 2023, kemudian sisanya di tahun 2024 secara bertahap.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan belum melakukan perikatan dengan pihak ketiga terkait pembelian dolly dan vessel. Namun, untuk sebagian dolly dan vessel, sedang dalam proses negosiasi dengan pihak ketiga, yang bukan merupakan pihak terafiliasi. Rencana perikatan dengan pihak ketiga akan dilakukan pada semester II-2023.
https://money.kompas.com/read/2023/07/23/193000126/maha-dan-inet-bersiap-listing-di-bei-pekan-ini-simak-prospektus-singkatnya