Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Riset Hakuhodo: Segmen Kelas Atas Jadi Kontributor Kuat Perekonomian di ASEAN

Director of Hakuhodo International & institutr Director HILL ASEAN Devi Attamimi mengatakan, hal tersebut memberikan dampak positif pada tingkat kesejahteraan kelas menengah. Dia bilang, masyarakat memiliki potensi menjadi pendorong yang kuat bagi pasar konsumen ASEAN.

"Ada masyarakat kelas menengah yang sedang dalam proses naik menjadi kelas atas dengan kekuatan financial yang tinggi," kata Devi dalam Forum HILL ASEAN ke - 9, di Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Dia mengatakan, istilah emerging affluent digunakan untuk menyebut segmen masyarakat kelas kelas atas pada studi ini.

Lebih jauh, penelitian terkait sei-katsu-sha ASEAN mengungkap cerita menarik, dimana individu di negara ASEAN yang masuk dalam segmen tersebut memiliki tekad dan dorongan yang kuat demi meningkatkan pendapatan dan status sosial ekonomi mereka.

"Meski tiap individu dalam kelompok ini berbeda satu sama lain dalam hal gaya hidup, perilaku konsumsi, preferensi terhadap merek, serta nilai yang dipercaya, namun para individu bersemangat untuk mencapai stabilitas dalam hidup," lanjutnya.

Adapun latar belakang riset HILL ASEAN mengungkap karakteristik sei-katsu-sha ASEAN yang termauk dalam profil emerging affluent. Devi mengungkapkan, tiga kunci yang menggambarkan ASEAN Emerging Affluent adalah, pola pikir yang strategis, mengutamakan stabilitas hidup, dan tetap rendah hati meskipun memegang tegus sikap ambisius.

"Terkait dengan fakta tersebut, HILL ASEAN menciptakan istilah bagi kelompok ini, yaitu Omni-mizers, para emerging affluent yang secara sistematis memperkuat berbagai fondasi kehidupan untuk memastikan stabilitas, umur panjang, dan pertumbuhan yang berkelanjutan," ungkapnya.

Dia mengatakan penelitian dengan model survei kualitatif dan kuantitatif ini dilakukan pada 6 negara ASEAN, dan Jepang yang menganalisis lebih dalam terkait sikap dan perilaku masyarakat yang masuk dalam segmen emerging affluent atau kelas atas.

“Hasil riset dapat menajdi indikator berbasis fakta yang menciptakan prespektif baru dalam membantu strategi pemasaran dari produk-produk konsumen di negara ASEAN,” tambahnya.

Chairman of Hakuhodo International Indonesia Irfan Ramli mengatakan, filosofi diri pada sei-katsu-sha memandang konsumen dengan prespektif 360 derajat lebih dari sekedar pembeli yang melakukan fungsi ekonomi. Namun, sebagai individu, secara holistik yang memiliki gaya hidup, mimpi, dan aspirasi berbeda-beda serta menikmati hidup saat ini.

"Seperti tahun-tahun sebelumnya, hasil riset ini diharapkan dapat menjadi semangat baru dan energi positif bagi kita semua, dalam membuka peluang yang lebih luas lagi, dan menggerakkan brand untuk memanfaatkan momentum besar, menuju ke arah yang lebih baik," jelas Irfan.

Irfan menegaskan, sebagai pemimpin industri, Hakohodo sangat sadar pentingnya mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi produk yang tidak sebatas pada pencanangan slogan tanpa disertai dengan tindakan.

"Kami akan terus mendukung aktivitas pemasaran perusahaan di ASEAN, khususnya di Indonesia melalui riset berkelanjutan mengenai sikap dan perilaku konsumen ASEAN," tegas Irfan.

https://money.kompas.com/read/2023/08/01/201000226/riset-hakuhodo--segmen-kelas-atas-jadi-kontributor-kuat-perekonomian-di-asean

Terkini Lainnya

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

BEI Tunjuk Mantan Petinggi OJK Jadi Komisaris Utama

Whats New
Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Masuk Semester II 2024, Upbit Optimis Aset Kripto Tumbuh Positif

Whats New
Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Shopee Bantah Lakukan Monopoli Jasa Kurir di Platformnya

Whats New
4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

4 Tips Menggunakan Kartu Kredit ala Renata Kusmanto

Spend Smart
Nilai Rata-rata Transaksi 'Paylater' di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Nilai Rata-rata Transaksi "Paylater" di Indonesia Masih di Bawah Rp 500.000

Whats New
Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Rupiah Kembali Terkapar, Dollar AS Tembus Rp 16.400

Whats New
Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Permudah BPR Ajukan Perizinan Kelembagaan, OJK Luncurkan Aplikasi SPRINT

Whats New
Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Sepanjang 2023, Aplikasi Investasi Pluang Catat Kenaikan Nilai Transaksi 22 Kali Lipat

Whats New
KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke