Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Balik Langkanya Elpiji 3 Kg, Ada Kenaikan Permintaan dan Tantangan Distribusi Tepat Sasaran

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan dalam konferensi persen secara daring pada Kamis (3/8/2023) mengatakan, hasil inspeksi di lapangan menemukan bahwa permintaan masyarakat terhadap elpiji 3 kg meningkat dari sebelumnya.

"Di mana terdapat peningkatan demand diakibatkan ada beberapa hari libur nasional dan juga acara-acara yang melibatkan berkumpulnya masyarakat sehingga peningkatan demand," kata Riva.

Riva mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh wilayah untuk menambah pasokan elpiji 3 kg secara terukur dan sesuai kuota.

Ia juga memastikan tidak ada hambatan dan pengurangan pasokan elpiji 3 kg di sejumlah daerah.

"LPG ini (3 kg) tidak akan pernah kita kurangi dan akan terus kita upayakan selalu tersedia untuk masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution mengatakan, pasokan elpiji 3 kg per Juli 2023 berkisar 14 hari operasional (HOP) atau dalam kondisi aman.

"Dari sisi stok dan pasokan yang telah kita lakukan di bulan Juli, kami sampaikan bahwasanya stok LPG ini berkisar 14 hari, dan ini cukup aman," kata Alfian.

Alfian mengatakan, untuk memenuhi tingginya permintaan, pasokan elpiji 3 kg pada Juli 2023 mencapai 690.000 metrik ton atau 5 persen di atas pasokan elpiji di bulan Juni 2023.

"Ketahanan stok ini akan terus kami lakukan dengan cara baik produksi dalam negeri maupun impor dan kami akan yakin itu kita bisa menahan di posisi 14-15 hari," ujar dia.

Distribusi elpiji 3 kg harus tepat sasaran

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, tren kenaikan permintaan elpiji 3 kg bersubsidi tersebut menjadi perhatian, khususnya dugaan migrasi konsumen elpiji nonsubsidi ke elpiji bersubsidi.

Karenanya, kata dia, pemerintah mendorong Pertamina melakukan pendataan konsumen agar penyaluran elpiji 3 kg bersubsidi menjadi tepat sasaran.

"Jaadi PSO (Kewajiban pelayanan publik) itu kebutuhannya selalu naik dari tahun ke tahun pertumbuhannya 4-5 persen. Di lain pihak, non PSO itu turun kurang lebih 10 persen tahun kemarin, ini kan jadi perhatian kami," kata Tutuka.


Tutuka mengatakan, tujuan subsidi elpiji 3 kg agar harga murah yang diberikan sampai ke masyarakat miskin.

Ia mendorong Pertamina memetakan konsumen guna memastikan mereka yang mendapatkan elpiji 3 kg tepat sasaran yaitu masyarakat yang membutuhkan (masyarakat miskin).

"Kami kepada Pertamina yang saat ini secara ruang lingkup pekerjaannya itu bertanggung jawab pada pangkalan ya, nah kami minta tambah sedikitlah ada perhatian tugas tambahan supaya melihat elpiji 3 kg sampai ke konsumen atau tidak," ujarnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Riva Siahaan mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendataan atau registrasi terhadap konsumen yang hendak membeli elpiji 3 kg subsidi.

Adapun per 31 Juli 2023, sebanyak 6,7 juta orang sudah terdaftar sebagai pembali elpiji 3 kg. Angka tersebut diperoleh dari laporan pangkalan.

"Per 31 Juli 2023 data yang memang sudah masuk ada 6,7 juta konsumen, jadi sebagai perbandingan transaksi harian itu ada 8,8 juta per hari dan saat ini untuk per 31 Juli 2023 kami berhasil mendapat 6,7 juta konsumen pengguna LPG dan tercatat di seluruh pangkalan," kata Riva

Riva mengatakan, data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai terbiasa dan mau melakukan pendataan di pangkalan. Ia berharap tahapan pendataan dapat diselesaikan tepat waktu.

"Seluruh pendataan dan masuk ke sistem digitalisasi ini diharapkan selesai di Q3 (Juli-September) tahun 2023," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2023/08/04/073000126/di-balik-langkanya-elpiji-3-kg-ada-kenaikan-permintaan-dan-tantangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke