Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Erick Thohir Angkat Rahmad Pribadi Jadi Dirut Pupuk Indonesia

Rahmad sendiri sebelumnya merupakan pimpinan anak usaha Pupuk Indonesia, tepatnya sebagai Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) sejak 2020.

Erick menuturkan, ada beberapa alasan dirinya menempatkan Rahmad di Pupuk Indonesia. Salah satunya untuk mengembangkan perusahaan menjadi tak hanya bergerak di industri pupuk, tapi ekspansi ke industri petrokimia yang memproduksi green amoniac dan blue amoniac sebagai bahan baku energi bersih.

"Artinya ke depan Pupuk ini bukan hanya pupuk, tapi menjadi petro company, yang di mana juga kita agak tertinggal negara-negara tetangga," ujarnya saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (4/8/2023).

Menurut Erick, soal visi perusahaan ke depan telah dibicarakannya dengan Rahmad. Ia meyakini pengalaman Rahmad di Pupuk Kaltim mampu menjadi bekal untuk mengembangkan Pupuk Indonesia.

"Kesuksesan beliau ketika mendorong Pupuk Kaltim sangat progresif dan hasilnya sangat positif di sisi keuangan, maka saya percayakan beliau untuk memimpin yang lebih besar," ungkapnya.

Adapun pabrik yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) ditargetkan bisa segera rampung dan beroperasi pada 2027.

"Kan masih ada impor metanol, nah kalau kita juga bisa mengembangkan pupuk di Fakfak itu untuk metanol, jadi positif juga," katanya.

Di sisi lain, pembangunan pabrik pupuk di Fakfak juga bertujuan untuk memenuhi tren peningkatan kebutuhan pupuk dan mendorong pemerataan distribusi pupuk ke wilayah Indonesia Timur.

Erick berharap pembangunan pabrik pupuk tersebut akan mampu menekan tingginya harga pupuk di wilayah Indonesia Timur.

"Kita ingin memastikan distribusi itu merata antara Indonesia dan saudara kita yang di Indonesia Timur, yang selama ini dapatkan akses pupuk lebih mahal," pungkas dia.

https://money.kompas.com/read/2023/08/04/204441426/alasan-erick-thohir-angkat-rahmad-pribadi-jadi-dirut-pupuk-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke