Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pentingnya Eksplorasi Karier untuk "Fresh Graduate"

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Mempunyai karier yang cemerlang adalah impian semua orang. Itu sebabnya, saat mulai memasuki dunia kerja, banyak orang yang berusaha memaksimalkan potensi dalam diri mereka. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari eksplorasi karier.

Itulah mengapa kita kerap melihat pekerja yang switch career atau bahkan menjadi kutu loncat. Bisa jadi mereka sedang mencoba-coba kemampuan baru atau ingin menekuni bidang baru di luar zona nyamannya.

Namun, saat melakukan pekerjaan, Evelyn Yonathan, CPO Lazada Indonesia, dalam siniar Obsesif edisi LED Talk episode “Maximize Your Career Exploration” dengan tautan dik.si/ObsesifEvelyn mengatakan kita harus mindful terhadap pekerjaan yang dipilih.

Menurutnya, pastikan pekerjaan yang dilakukan harus memiliki dampak. “Karena percuma kalau kamu ngerjain berjam-jam tapi gak ada impact-nya,” imbuhnya.

Mengapa Kita Harus Mulai Eksplorasi Karier?

Saat berada di bangku semester akhir perkuliahan, selain skripsi atau tugas akhir, yang terpikirkan mahasiswa adalah jenjang selanjutnya. Hal itu adalah pekerjaan. Sebelum memasuki tahap ini, first jobbers harus mengetahui potensi dan kelebihan diri agar linier dengan pekerjaan yang diinginkan.

Agar mendapat pekerjaan yang tepat, first jobbers bisa melakukan eksplorasi karier. Melansir Indeed, proses ini digunakan orang-orang untuk menemukan karier yang sesuai dengan kepribadian, minat, dan keterampilan mereka.

Proses ini melibatkan pertimbangan berbagai jenis pekerjaan, belajar lebih banyak tentang bidang yang dituju, hingga merencanakan jalur karier yang sesuai. Misalnya, saat tahu kita paling senang mengajar anak-anak, artinya karier kita condong di bidang pendidikan, misalnya guru atau tutor.

Akan tetapi, ternyata eksplorasi karier tidak hanya dilakukan oleh first jobbers saja. Bagi pekerja yang sudah berada di tahap profesional, juga perlu melakukan eksplorasi karier. Namun, perbedaannya adalah mereka melakukan evaluasi karier yang dapat dilakukan sendiri atau dengan mentor tertentu.

Ketika seorang pekerja profesional mengevaluasi kembali jalan karier, hal itu membantu mereka belajar lebih banyak tentang dirinya sendiri, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang selama ini belum maksimal, dan meningkatkan kemungkinan menemukan pekerjaan lain yang lebih menjanjikan.

Agar prosesnya lancar, diperlukan dukungan dari diri sendiri dan lingkungan. Jika pekerja memiliki privilese yang baik, tentu saja proses eksplorasi karier mereka dapat berjalan lancar. Namun, jika sebaliknya, bisa saja hal itu akan menghambatnya.

Bagaimana Cara Memulai Eksplorasi Karier?

Eksplorasi karier adalah proses yang tak instan. Diperlukan kesadaran diri yang tinggi dan jangka waktu yang lama untuk mencapai jenjang karier yang diinginkan.

Akan tetapi, apabila kita bisa menikmati setiap prosesnya dan memaknainya sebagai pembelajaran, tentu hal itu akan menjadi kesempatan yang baik untuk berkembang.

Menurut Bouchrika (2023) ada beberapa pertanyaan yang perlu diidentifikasi sebelum memulai eksplorasi karier menurut konsep ikigai.

Pertama: Hal apa yang kamu sukai?

Melakukan hal yang kita sukai akan jauh lebih mudah dibandingkan mengembangkan kelemahan diri atau hal-hal yang tak kita suka. Mengidentifikasi hal yang kita minati bisa membantu kita mencondongkan pilihan karier. Bahkan, jika serius menggelutinya, kita bisa jadi ahli.

Kita bisa membuat daftar kegiatan atau aktivitas apa yang kita lakukan. Kemudian, sesuaikan dengan pekerjaan yang mungkin diinginkan. Setelah itu, identifikasi apakah antara minat dan deskripsi pekerjaan itu sudah sesuai?

Kedua: Apa yang kamu kuasai?

Minat dan penguasaan terhadap suatu bidang tentu berbeda. Pasalnya, jika kita hanya menaruh minat atau suka, belum tentu kita mampu menguasainya. Sementara itu, apabila sudah menguasainya, artinya kita paham bagaimana dasar atau prosesnya.

Biasanya, penguasaan ini didapatkan dalam bangku kuliah, yaitu jurusan yang kita tempuh. Namun, tak semua orang menguasai jurusan yang ditekuni. Itulah mengapa penting untuk kembali mempertanyakan hal-hal yang kita kuasai.

Misalnya, meskipun suka menulis, belum tentu kita bisa menjadi penulis. Namun, jika sudah suka, kita punya peluang besar untuk menguasainya. Sebab, kita bisa mulai mengambil kursus, ikut latihan kepenulisan , dan mencari mentor.

Ketiga: Apa yang bisa kamu berikan?

Dunia pekerjaan semakin dinamis, persaingan pun juga semakin ketat. Itu sebabnya, kita harus memiliki sesuatu yang berbeda. Saat melakukan eksplorasi karier, maksimalkan pengetahuan atau ilmu yang kita punya.

Lantas, bagaimana kiat Evelyn untuk memaksimalkan eksplorasi karier? Temukan jawaban lengkapnya dalam episode episode “Maximize Your Career Exploration” dengan tautan dik.si/ObsesifEvelyn.

Dengarkan pula episode lainnya yang tak kalah menarik dan menginspirasi dalam siniar Obsesif di Spotify, Noice, dan juga TipTip (khusus konten LED Talk) melalui tautan berikut tiptip.co/p/ObsesifLEDTalk.

https://money.kompas.com/read/2023/08/14/103117026/pentingnya-eksplorasi-karier-untuk-fresh-graduate

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke