Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Pengertian inflasi

Dikutip dari laman Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Dalam situasi inflasi, daya beli mata uang mengalami penurunan, yang berarti bahwa dengan jumlah uang yang sama, seseorang dapat membeli jumlah barang dan jasa yang lebih sedikit daripada sebelumnya.

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa inflasi adalah penurunan nilai uang terhadap nilai barang dan jasa secara umum.

Inflasi biasanya diukur sebagai persentase tahunan, dan tingkat inflasi yang rendah dan stabil adalah tujuan kebijakan ekonomi bagi banyak negara.

Tingkat inflasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk permintaan yang kuat, biaya produksi yang meningkat, kebijakan moneter (seperti suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral), dan faktor-faktor lainnya.

Penyebab inflasi

Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab inflasi. Salah satunya, permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan.

Selain itu, penyebab inflasi adalah adanya peningkatan biaya produksi, bertambahnya uang yang beredar di masyarakat, dan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.

Perilaku masyarakat yang seringkali memprediksi atau biasa disebut sebagai inflasi ekspetasi juga menjadi penyebab inflasi. 

Penyebab inflasi lainnya yaitu kekacauan ekonomi dan politik di suatu negara, seperti yang terjadi di Indonesia saat kerusuhan tahun 1998.

Dampak inflasi

Inflasi yang tinggi tentu memberikan dampak bagi perekonomian. Salah satu dampak inflasi adalah menurunkan daya beli masyarakat, terutama di kalangan menengah ke bawah.

Jika masyarakat mengurangi belanja, maka pertumbuhan ekonomi akan bergerak lambat atau stagnan, bahkan bisa lebih rendah.

Selain itu, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.

Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Menurut Bank Indonesia, inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Pengertian deflasi

Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Secara sederhana, deflasi artinya kondisi dalam ekonomi di mana tingkat umum harga barang dan jasa mengalami penurunan secara berkelanjutan selama periode waktu tertentu.

Dalam deflasi, daya beli mata uang meningkat karena dengan jumlah uang yang sama, seseorang dapat membeli lebih banyak barang dan jasa dibandingkan dengan sebelumnya.

Sekilas, deflasi tampak menguntungkan bagi orang karena harga-harga barang dan jasa jadi lebih terjangkau bagi konsumen. Adanya deflasi adalah jalan yang dianggap bisa menghemat pengeluaran lebih besar dibanding sebelumnya.

Namun deflasi bisa jadi pisau bermata dua, yang berarti bisa merugikan atau berdampak negatif, terutama dalam hal ini produsen barang atau penyedia jasa.

Deflasi yang terjadi secara tajam atau terus menerus bisa merugikan aktivitas jual beli. Penurunan harga barang dan jasa seringkali membuat produsen atau penyedia jasa mengalami kerugian karena penjualan tak mampu menutup biaya produksi maupun biaya operasional.

Jika deflasi semakin parah, tak jarang produsen atau penyedia jasa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk mengurangi beban. Semakin tinggi deflasi, semakin tinggi pula potensi PHK tenaga kerja.

Penyebab deflasi

Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya deflasi. Salah satu penyebab deflasi adalah terlalu banyak barang yang sama yang diproduksi dalam satu waktu. Ini sesuai dengan prinsip ekonomi, semakin banyak pasokan barang di pasar (penawaran), maka harga akan semakin murah.

Penyebab deflasi yang dominan kedua yakni penurunan permintaan. Saat kondisi ekonomi memburuk, perilaku konsumen seringkali menghemat belanja dan menyimpan uangnya untuk kebutuhan yang lebih prioritas.

Hal ini membuat permintaan akan barang atau jasa melemah, sehingga memicu harganya menurun. 

Krisis ekonomi atau resesi juga dapat menyebabkan deflasi karena penurunan aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

Penyebab lain dari arti deflasi juga bisa datang dari kebijakan pemerintah maupun bank sentral. Kebijakan moneter yang tidak tepat oleh bank sentral, seperti menetapkan suku bunga terlalu tinggi atau membatasi pasokan uang beredar, juga dapat memicu deflasi.

Dampak negatif deflasi

Deflasi yang terus menurus atau angka deflasi yang tinggi bisa berdampak buruk pada perekonomian. Deflasi yang berlebihan bisa memicu meningkatnya angka PHK yang secara langsung membuat pengangguran meningkat.

Deflasi ikut berpengaruh pada menurunnya upah minimum. Di Indonesia sendiri, salah satu komponen upah minimum adalah angka inflasi. Jika yang terjadi adalah deflasi yang merupakan kebalikan dari inflasi, maka upah minimum yang ditetapkan bisa lebih rendah.

Deflasi adalah juga bisa mendorong lebih banyak kredit macet di perbankan dan lembaga keuangan. Hal ini diakibatkan karena banyak produsen atau penyedia jasa yang jadi debitur tengah dalam kondisi sulit karena angka penjualannya mengalami penurunan.

Deflasi juga berfek domino pada pendapatan negara yakni pajak. Dengan meruginya produsen barang dan penyedia jasa, otomatis membuat mereka tak bisa membayar pajak sebagaimana saat kondisi normal.

Deflasi yang berkelanjutan juga dapat menciptakan ketidakpastian ekonomi dan membuat konsumen menunda pembelian karena mereka mengharapkan harga akan lebih rendah di masa depan.

Demikian penjelasan singkat mengenai apa yang dimaksud dengan inflasi dan deflasi. Penting untuk dicatat bahwa inflasi dan deflasi adalah fenomena yang normal dalam ekonomi. 

Tantangannya adalah menjaga keseimbangan antara keduanya (inflasi dan deflasi) agar tingkat inflasi tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Tingkat inflasi yang moderat dan stabil dianggap sebagai tanda ekonomi yang sehat.

https://money.kompas.com/read/2023/09/02/233101026/apa-yang-dimaksud-dengan-inflasi-dan-deflasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke