Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG dan Rupiah Kompak Loyo di Awal Sesi Perdagangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (15/9/2023). Demikian pula, nilai tukar rupiah melemah pada perdagangan pasar spot.

Mengutip data RTI pukul 09.27 WIB, IHSG berada pada level 6.950,61 atau melemah 0,13 persen (8,7 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.959,33.

Sebanyak 192 saham melaju di zona hijau dan 233 saham di zona merah, sedangkan 225 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,1 triliun dengan volume 4,3 miliar saham.

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG akan menguji resisten Fibonacci berikutnya di level 6.995 apabila hari ini menembus ke atas level 6.975.

Sementara itu, jika IHSG tetap di bawah 6.975 maka dapat melemah untuk menguji kembali support 6.900.

"Hari ini, level support IHSG berada di 6.900, 6.869 dan 6.846, sementara level resistennya di 6.995, 7.020 dan 7.058. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish,” kata Ivan dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak di teritori positif. Strait Times berada pada level 3.273,17 atau menguat 0,73 persen (23,6 poin), Nikkei Jepang naik 1,3 persen (446,09 poin) pada level 33.614,19, Hang Seng Hong Kong menguat 1,29 persen (233,54 poin) pada posisi 18.281,46, dan Indeks Komposit Shanghai China naik 0,41 persen (12,9 poin) di posisi 3.139,52.

Rupiah melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.24 WIB rupiah berada pada level Rp 15.374 per dollar AS.

Rupiah hari ini melemag 18 poin atau 0,12 persen dibandingkan posisi pada penutupan sebelumnya di level Rp 15.356 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi karena, indeks dollar AS bergerak menguat ke atas level 105 pasca rilis data semalam menunjukan bahwa pereknomian AS masih solid.

"Data inflasi produsen bulan Agustus mengonfirmasi bahwa inflasi di AS masih naik, belum turun sesuai harapan. Data ekonomi AS yang solid ini mendukung kebijakan suku bunga tinggi Bank Sentral AS," ujar Ariston kepada Kompas.com.

Menurut dia, rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS karena hal tersebut, mengikuti pelemahan nilai tukar mata uang regional lainnya terhadap dollar AS.

Di sisi lain, aksi stimulus moneter bank sentral China (PBoC) yang memangkas giro wajib minimum sebesar 25 basis poin, memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah dan mungkin bisa berbalik menguat bila data-data ekonomi China yang dirilis pagi ini lebih bagus dari ekspektasi pasar.DL

Dari dalam negeri, pasar memperhatikan data neraca perdagangan bulan Agustus 2023 yang akan dirilis.

Pasar berekspektasi terjadi penurunan pertumbuhan ekspor dan impor melebihi bulan sebelumnya. Ini mungkin bisa membebani pergerakan rupiah.

Ariston memperkirakan kurs rupiah hari ini berpotensi melemah ke level Rp 15.370 per dollar AS, dengan potensi penguatan ke level Rp 15.300 per dollar AS.


Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/09/15/095303526/ihsg-dan-rupiah-kompak-loyo-di-awal-sesi-perdagangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke