Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Banggakan Ekonomi RI di Hadapan Pemerintah UEA, Luhut Miris Dikritik Rakyat Sendiri

Hal itu diungkapkannya di hadapan pemerintah dan pengusaha Uni Emirat Arab (UEA) dalam acara UAE-Indonesia Economic Business Forum 2023 di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (21/9/2023). Pada forum itu hadir Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al Mazrouei.

"Masyarakat Indonesia harus menyadari bahwa perekonomian kita berjalan cukup baik," ujar Luhut.

Ia menyebutkan, ekonomi Indonesia saat ini mampu tumbuh konsisten di atas 5 persen.

Pada kuartal II-2023, ekonomi RI tercatat tumbuh 5,17 persen, lebih tinggi dibandingkan mayoritas negara maupun satu kawasan, seperti Vietnam yang tumbuh 4,1 persen, Amerika Serikat 2,6 persen, dan Uni Eropa 0,6 persen.

Laju inflasi pun mampu terjaga di kisaran 3 persen. Pada Agustus 2023 tercatat laju inflasi Indonesia sebesar 3,27 persen, dan ditargetkan keseluruhan tahun laju inflasi berada di kisaran 3,6 persen.

Rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) yang saat pandemi mencapai 40 persen, kini turun menjadi 38 persen. Posisi ini masih jauh di bawah aturan perundang-undangan yang maksimal 60 persen dari PDB.

"Indeks saham juga terlihat bagus dan nilai tukar juga terlihat bagus. Jadi menurut saya seperti itulah profil perekonomian kami. Jika dibandingkan dengan negara anggota G20, menurut saya kami adalah yang terbaik kedua dalam hal profil ekonomi," papar Luhut.

Sayangnya, lanjut dia, kinerja positif ekonomi Indonesia yang tercermin dari sisi makroekonomi tersebut, masih menuai banyak kritik dari masyarakat Indonesia sendiri.

Menurut Luhut, banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara yang mampu pulih dari tekanan pandemi.

"Sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa kita sudah melakukan hal yang baik, dan mereka mencoba mengkritik di sana-sini," kata dia.

Luhut mengatakan, dirinya menyadari bahwa kinerja yang positif itu bukan berarti menunjukkan Indonesia merupakan negara yang sempurna. Namun setidaknya, dengan kondisi makroekonomi yang positif, RI sedang berjalan ke arah yang tepat.

"Memang benar, kita bukanlah negara yang sempurna, namun kita bergerak ke arah yang benar. Dan menurut saya, kinerja kami, jauh lebih baik dibandingkan dengan banyak negara secara global," imbuhnya.

Dia menuturkan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan, Indonesia memiliki sejumlah agenda utama. Di antaranya, program hilirisasi, digitalisasi, distribusi ekonomi yang terkoneksi, penyediaan dana desa, pengembangan sektor pendidikan, hingga dekarbonisasi.

Dalam kesempatan itu, Luhut juga memaparkan potensi investasi di Indonesia yang bisa dimanfaatkan UEA.

Terdiri dari konstruksi kilang minyak, akselerasi energi terbarukan, pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), pengembangan pelabuhan dan maintenance, repair, and operation (MRO) pesawat terbang, pertahanan nasional dan satelit, penanganan perubahan iklim, proyek hilirisasi, serta ketahanan pangan dan energi.

Maka dengan kinerja ekonomi RI yang positif dan besarnya peluang investasi, ia mengajak para investor asal UEA bisa segera menanamkan modalnya di Indonesia.

"Jadi para investor di sini, kalian bisa melihat potensi (investasi) ini, ada IKN yang sedang dikembangkan, lalu proyek energi terbarukan, hingga proyek pelabuhan dan bandara," tutup Luhut.

https://money.kompas.com/read/2023/09/21/184100526/banggakan-ekonomi-ri-di-hadapan-pemerintah-uea-luhut-miris-dikritik-rakyat

Terkini Lainnya

Cara Buka Blokir ATM BNI lewat Mobile Banking, Memang Bisa?

Cara Buka Blokir ATM BNI lewat Mobile Banking, Memang Bisa?

Spend Smart
Libur Panjang Idul Adha, Menhub Ingatkan Masyarakat Gunakan Bus Laik Jalan

Libur Panjang Idul Adha, Menhub Ingatkan Masyarakat Gunakan Bus Laik Jalan

Whats New
2 Cara Mengatasi Mobile Banking BNI Terblokir, Jangan Panik

2 Cara Mengatasi Mobile Banking BNI Terblokir, Jangan Panik

Spend Smart
BERITA FOTO: Hadir di JFK 2024, Le Minerale Edukasi Konsumen soal Produk Daur Ulang PET

BERITA FOTO: Hadir di JFK 2024, Le Minerale Edukasi Konsumen soal Produk Daur Ulang PET

Whats New
Sejarah Kenapa Lokasi Stasiun KA di Indonesia Sering Berdekatan

Sejarah Kenapa Lokasi Stasiun KA di Indonesia Sering Berdekatan

Whats New
Otorita Sebut Investor Berebut Lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN

Otorita Sebut Investor Berebut Lahan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN

Whats New
Bank BCA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank BCA Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Semua Jurusan, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Sekaya Apa VOC Sampai Bisa Menjajah Nunsantara Ratusan Tahun?

Sekaya Apa VOC Sampai Bisa Menjajah Nunsantara Ratusan Tahun?

Whats New
Catat, Ini Daftar Kereta Api Tambahan Keberangkatan Juni-Juli 2024

Catat, Ini Daftar Kereta Api Tambahan Keberangkatan Juni-Juli 2024

Whats New
Rayakan Idul Adha 1445 H, Le Minerale Donasikan Sapi Limosin ke Masjid Istiqlal

Rayakan Idul Adha 1445 H, Le Minerale Donasikan Sapi Limosin ke Masjid Istiqlal

Whats New
Kala Hitler Tak Sudi Melunasi Utang ke Negara-Negara Sekutu

Kala Hitler Tak Sudi Melunasi Utang ke Negara-Negara Sekutu

Whats New
Libur Panjang Idul Adha, Jasa Marga Catat 376.000 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Libur Panjang Idul Adha, Jasa Marga Catat 376.000 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Whats New
Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Ini Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Saat Investasi

Earn Smart
Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Produk Dekorasi Rumah Indonesia Bukukan Potensi Transaksi Rp 13,6 Miliar di Interior Lifestyle Tokyo 2024

Rilis
Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Jasa Ekspedisi Dinilai Penting, Pengguna E-Commerce Tak Bebas Tentukan Pilihan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke