Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Dunia Melanjutkan Tren Pelemahan

Mengutip Business Times, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen ke level 1.914,61 dollar AS per ons. Sementara harga emas berjangka Comex New York Exchange turun 0,2 persen ke level 1.933,30 dollar AS per ons.

Pada perdagangan kemarin, indeks dollar AS naik 0,26 persen ke 106,21, yang merupakan level tertinggi dalam 10 bulan atau sejak 30 November 2022. Kondisi ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi minat terhadap emas.

Di sisi lain, imbal hasil U.S Treasury tenor 10 tahun melanjutkan kenaikannya mencapai ke level tertinggi sejak 16 tahun terakhir. Hal ini membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

Penguatan dollar AS dan imbal hasil U.S Treasury itu dipengaruhi kebijakan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan tren suku bunga tingginya. The Fed bahkan memberi sinyal akan ada kenaikan suku bunga pada akhir tahun.

"The Fed dan bank sentral global yang sedikit hawkish saat ini sedang menekan emas," ujar Kepala Analis Pasar Gainesville Coins, Everett Millman.

Seperti diketahui, kebijakan suku bunga sangat mempengaruhi pergerakan harga emas. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung akan kehilangan daya tariknya ketika suku bunga tinggi atau mengalami kenaikan.

https://money.kompas.com/read/2023/09/27/093000826/harga-emas-dunia-melanjutkan-tren-pelemahan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke