Penambahan modal melalui pinjaman dana akan berguna untuk membuat bisnis toko kelontong naik kelas.
Deputi IV Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kemenko Perekonomian RI Mohammad Rudy Salahuddin menjelaskan, pemerintah memiliki pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR)
"Jangan takut berutang, karena namanya kita mau naik kelas modal juga harus bertambah," ujar dia dalam Konferensi Pers SRC untuk Indonesia: UMKM Berkelanjutan untuk Indonesia Jadi Lebih Baik, Rabu (27/9/2023).
Ia menambahkan, pemilik toko kelontong harus berani mengambil fasilitas pinjaman demi dapat naik kelas.
Pasalnya, Rudy sempat menemui ada pemilik toko kelomtong yang tidak berani untuk mengajukan pinjaman.
Lantas ia menjelaskan, perbankan juga telah memiliki mitigasi risiko sendiri ketika menyalurkan pinjaman dalam hal ini KUR.
"Perbankan itu kan bukan nekat untuk memeberikan pinjaman. Perbankan juga punya hitung-hitungan," imbuh dia.
Perbankan akan terlebih dahulu melihat data dari toko tersebut terkait dengan kemampuan pembayaran.
Lebih lanjut, Rudy juga menyampaikan pemilik toko kelontong mulai memikirkan asuransi, misalnya dengan mendaftar kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
Hal itu untuk melindungi pebisnis dalam menghadapi risiko seperti kecelakaan kerja atau kematian.
"Dengan harga premi yang tidak seberapa dibanding keuntungan, paling tidak ini yang bisa pemerintah bantu melalui BPJS baik Ketenagakerjaan dan Kesehatan," tutup dia.
https://money.kompas.com/read/2023/09/27/210000426/pemerintah--pemilik-toko-kelontong-jangan-takut-berutang-buat-modal-naik-kelas