Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

KOMPAS.com - Sebanyak 350 hektare lahan pertanian di Jawa Timur, mengalami kekeringan.

Titik kekeringan terjadi di dua daerah, yakni di Desa Boreng, Blukon dan Kelurahan Rogotrunan. Kekeringan menyebabkan sebagian besar lahan persawahan di area tersebut tidak dapat ditanami padi.

Merespons masalah tersebut, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Dirjen PSP Kementan) Ali Jamil mengatakan, Kementan siap membantu para petani dengan menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi daerah-daerah yang mengalami kekeringan.

"Upaya pertama yaitu dengan pompanisasi dan pipanisasi. Bantuan tersebut digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber air yang ada, baik dari sungai maupun mata air," ujar Ali dikutip dari rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/9/2023).

Langkah pompanisasi dan pipanisasi, menurut Ali, bukan pertama kalinya dilakukan oleh Kementan untuk membantu petani yang mengalami kekeringan. Sebelumnya, langkah tersebut sudah pernah dilakukan di Indramayu, Cirebon, Brebes, dan Tegal untuk menarik air dari sungai ke sawah.

"(Langkah) ini bisa menyelamatkan lahan sawah yang terancam gagal panen. Bila ada daerah lain juga membutuhkan, silakan ajukan permintaan serupa," ungkap Ali.

Langkah kedua, Kementan juga akan menyediakan pembangunan embung atau long storage. Lewat fasilitas ini, para petani bisa menampung air di musim hujan untuk mengairi sawah di musim kemarau.

Langkah ketiga, membangun sumur dangkal atau sumur bor di lahan-lahan yang mengalami kekeringan.

"Sumur bor ini dalamnya bisa mencapai 60 meter. Ini juga cukup membantu dalam mengatasi kekeringan," ungkapnya.

Langkah keempat, petani diimbau untuk mengikuti program asuransi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Dengan asuransi ini, jika ada lahan padi yang mengalami kekeringan hingga 70 persen, petani akan mendapat ganti rugi sebesar Rp 6 juta per hektare per musim panen.

"Dengan begitu, petani tidak perlu lagi was-was mengalami gagal panen karena kekeringan. Karena dari klaim bisa jadi modal menanam kembali," tambah Ali.

Sementara itu, Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal Penetapan Status Penggunaan Barang (Ditjen PSP) Kementan Rahmanto menjelaskan, terdapat kegiatan lain yang juga dilakukan untuk mengatasi kekeringan di Kabupaten Lumajang.

Upaya tersebut diantaranya melakukan koordinasi dengan Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) Kabupaten Lumajang terkait aliran DAM Boreng yang menyebabkan kekeringan sawah sekitar 350 hektare.

"Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian PUPR melalui Dinas PUTR Kab Lumajang. Alhamdulillah sudah dilakukan perbaikan pada DAM Boreng yang merupakan wewenang pemerintah setempat, semoga aliran air irigasi ke lahan sawah dapat segera normal kembali," katanya.

Sejalan dengan upaya tersebut, Kementan juga melakukan tindakan cepat dengan melakukan pengeboran sumur air tanah dalam di lokasi kekeringan tersebut.

"Kami memberikan bantuan pengeboran sumur air tanah dalam di tiga titik pada Desa Boreng dan Desa Blukon dengan luas hamparan terdampak sekitar 190 hektare, sumber air tanah dalam ini harapannya bisa menyediakan air ke lahan sawah," paparnya.

Antisipasi lainnya, Kementan terus mengingatkan petani untuk disiplin dalam gilir air sehingga semua bisa mendapatkan air untuk lahannya.

"Semua petani harus mau disiplin dalam pembagian air, menjaga jaringan irigasi tersier, dibersihkan, dan dirawat, sehingga air sampai ke lahan," tegas Rahmanto.

https://money.kompas.com/read/2023/09/30/101806626/350-ha-sawah-di-lumajang-kekeringan-kementan-siapkan-strategi-pompanisasi-dan

Terkini Lainnya

APJAJI Keluhkan Tarif Batas Tas Tiket Pesawat Tak Kunjung Direvisi, Maskapai Bisa Bangkrut

APJAJI Keluhkan Tarif Batas Tas Tiket Pesawat Tak Kunjung Direvisi, Maskapai Bisa Bangkrut

Whats New
Bakal Jalankan Program Penjaminan Polis, LPS: Tugas Berat

Bakal Jalankan Program Penjaminan Polis, LPS: Tugas Berat

Whats New
Menperin Sebut Dumping Jadi Salah Satu Penyebab PHK di Industri Tekstil

Menperin Sebut Dumping Jadi Salah Satu Penyebab PHK di Industri Tekstil

Whats New
Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Whats New
Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Whats New
Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Whats New
Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Whats New
Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Whats New
Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Whats New
Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Whats New
Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Whats New
Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Whats New
Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Whats New
Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Whats New
Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Dokumen Tak Lengkap, KPPU Tunda Sidang Google yang Diduga Lakukan Monopoli Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke